Harga Emas Naik Gara-gara Drama Dagang AS-Tiongkok Saat Investor Menanti Data Inflasi

CHICAGO, Investortrust.id - Harga emas naik tipis pada Rabu (11/6/2025) pagi karena ketidakpastian seputar finalisasi perjanjian perdagangan AS-Tiongkok sehingga memicu pembelian aset safe haven. Investor juga menunggu data inflasi AS untuk mengetahui arah pasar selanjutnya.

 

Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 3.328,89 per ons, pada pukul 01.53 GMT atau 08.53 WIB. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,2% menjadi US$ 3.349,80.

 

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Selasa (10/5/2025) pada akhir negosiasi 2 hari di London menyatakan, pejabat AS dan Tiongkok menyepakati kerangka kerja untuk mengembalikan gencatan senjata perdagangan ke jalur yang benar. 

 

Baca Juga

Harga Emas Anjlok karena AS dan Tiongkok Berdamai? Simak Analisisnya

 

"Selain itu, menyelesaikan pembatasan ekspor Tiongkok terhadap mineral tanah jarang dan magnet," kata dia dilansir CNBC.

 

Lutnick mengatakan bahwa AS berencana menyampaikan kerangka kerja tersebut kepada Presiden Donald Trump untuk disetujui sebelum diterapkan. Sementara delegasi Tiongkok akan meminta dukungan dari Presiden Xi Jinping.

 

 

“Kita tahu bahwa negosiator AS dan Tiongkok telah menyetujui kerangka kerja. Namun, sebelum Trump atau Xi menyetujui, ketidakpastian masih ada sehingga mendukung emas menuju angka inflasi,” kata analis City Index Matt Simpson.

 

AS dan China terlibat perang tarif pada April sehingga memicu perang dagang. Setelah perundingan di Jenewa, Swiss bulan lalu, kedua negara sepakat memangkas tarif dari level tiga digit.

 

Sementara Bank Dunia pada Selasa memangkas perkiraan pertumbuhan global pada 2025 sebesar empat persepuluh poin persentase menjadi 2,3%. Bank Dunia mengatakan bahwa tarif lebih tinggi dan meningkatnya ketidakpastian menimbulkan hambatan signifikan bagi hampir semua perekonomian.

 

Baca Juga

Emas Bersinar karena Dolar di Tengah Negosiasi AS-Tiongkok, Investor Cari Aman

 

Adapun laporan indeks harga konsumen (IHK) AS yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT dapat memberi panduan lebih lanjut pada investor tentang kebijakan Federal Reserve AS (The Fed).

 

Menurut sebagian besar ekonom yang disurvei Reuters, Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga setidaknya selama beberapa bulan lagi karena masih ada risiko bahwa inflasi dapat melonjak karena kebijakan tarif Trump.

 

Di sisi lain, harga perak tidak berubah pada US$ 36,53 per ons, platinum turun 0,4% menjadi US$ 1.216,42, dan paladium naik 0,3% menjadi US$ 1.063,62.