BKPM Serius Cari Investor Hilirisasi Batu Bara
JAKARTA, investortrust.id - Pemerintah melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mengungkap keseriusan untuk menarik investor guna mengoptimalkan hilirisasi pada komoditas batu bara. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan mengatakan, saat ini ada kebutuhan besar untuk pengembangan hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME).
"DME ini kan juga bisa jadi substitusi untuk RPG, sehingga bisa mengurangi juga import kita dari RPG yang sudah luar biasa," katanya ditemui di Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Rabu (28/5/2025) usai menghadiri Investortrust Forum Group Discussion.
Menurut Nurul, saat ini Indonesia memiliki surplus produksi batu bara. Hal ini dapat menjadi peluang untuk mengoptimalkan batu bara sebagai substitusi dari ketergantungan impor RPG.

"Tentunya bukan hanya sekedar nilai tambah yang bisa diciptakan, tetapi juga substitusi impornya juga bisa dilakukan. Jadi double manfaat yang bisa kita dapatkan," lanjutnya.
Ia menambahkan saat ini pemerintah tengah fokus untuk mencari negara-negara yang ingin menanamkan modalnya untuk memanfaatkan hilirisasi batu bara di Indonesia. Ia menyebut proyek DME akan menjadi off-taker dari rencana hilirisasi sektor batu bara.
Baca Juga
Danantara Buka Opsi Investasi ke Industri Gasifikasi Batu Bara
BKPM pun memastikan pemerintah terbuka dengan negara dan pihak manapun yang tertarik untuk berinvestasi pada hilirisasi batu bara.
"Saya rasa ini menjadi ramuan yang menarik, karena dimanapun bisnis kalau ada off takernya pasti dia akan datang. Kalau siapanya kita terbuka, tentu ada penjajakannya," tandasnya.
Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, China menjadi salah satu negara yang siap berinvestasi di Indonesia dalam pengembangan hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME).

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM Surya Herjuna mengatakan, nantinya perusahaan asal China tersebut bakal menjalankan proyek baru, alias tidak menempel dengan proyek PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
“Ada proyek baru (untuk dikerjakan China),” kata Surya saat ditemui selepas acara Investortrust Focus Group Discussion bertema "Batu Bara dan Kedaulatan Energi Nasional: Menjembatani Realitas Ekonomi dan Komitmen Iklim” di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Dia menerangkan, saat ini pemerintah fokus pada investor-investor yang mau mengembangkan industri hilirisasi di Indonesia. Sebab, hilirisasi menjadi salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menuju kemandirian energi.
Untuk hilirisasi batu bara menjadi DME sendiri, Surya mengatakan bahwa sudah ada beberapa investor asing. Meski begitu, dia masih merahasiakan siapa saja investor yang dimaksud tersebut selain China.
“Ada beberapa sudah ada, tetapi Satgas (Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional) saja nanti yang menyampaikan ya,” ujar dia.

