Marak Spam Call dan SMS, Indosat Tegaskan Komitmen Jaga Kepercayaan Pelanggan
JAKARTA, investortrust.id - PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) menyatakan komitmennya untuk menjaga kepercayaan pelanggan di tengah maraknya keluhan soal spam call dan sms dari aplikasi pinjaman daring. Perusahaan menegaskan bahwa semua promosi hanya dikirimkan setelah mendapatkan persetujuan dari pelanggan.
“Indosat senantiasa menjaga dan menghormati kepercayaan pelanggan, termasuk dalam setiap komunikasi yang dilakukan,” ujar Director and Chief Human Resources Officer Indosat, Irsyad Sahroni saat dihubungi investortrust.id, Rabu (28/5/2025).
Irsyad menambahkan bahwa pelanggan juga memiliki hak untuk menyesuaikan atau mencabut persetujuan kapan saja sesuai preferensi mereka. Perusahaan juga memastikan tidak terlibat dalam penyebaran SMS spam yang tidak diinginkan pelanggan.
Di sisi lain, Indosat mendukung penuh langkah-langkah regulator untuk menindak pihak-pihak yang menyalahgunakan jaringan telekomunikasi. Untuk meningkatkan kenyamanan, Indosat menyediakan layanan pelanggan 24/7 guna menampung laporan dan aduan pelanggan terkait komunikasi yang mencurigakan.
“Kami ingin memastikan pelanggan memiliki kendali penuh atas komunikasi yang mereka terima,” kata Irsyad.
Baca Juga
Indosat (ISAT) Kembangkan Program Jaga Raya untuk Konservasi dan Pemberdayaan
Ia menegaskan bahwa pendekatan berbasis persetujuan ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan. Indosat juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap SMS yang mencurigakan, terutama yang mengandung tautan atau permintaan data pribadi.
Sebelumnya diberitakan banyak masyarakat yang mengeluhkan maraknya spam call dan sms yang berasal dari aplikasi pinjaman daring. Ironisnya, banyak dari mereka yang sama sekali belum pernah melakukan proses pengajuan pinjaman.
Menanggapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) memastikan akan melakukan pemblokiran pada panggilan ataupun sms spam. Masyarakat diminta untuk melakukan laporan ke Kemenkomdigi lewat portal aduannomor.id.
Baca Juga
Indosat (ISAT) Kembangkan Program Jaga Raya untuk Konservasi dan Pemberdayaan
"Jika ada dapat (panggilan) spam atau segala macam, laporkan aja nanti diblokir, dicek (ke operator) dan diblokir," ungkap Dirjen Ekosistem Digital Kemenkomdigi, Edwin Hidayat Abdullah beberapa waktu lalu.
Indonesia diketahui menjadi negara kedua yang paling banyak menerima spam call dan sms. Bahkan jumlah SIM Card yang beredar di Indonesia kini ada 315 juta, padahal populasi penduduk hanya 280 juta.
Selain mendorong migrasi eSIM dan pemutakhiran data oleh operator seluler, pemerintah juga membuka wacana untuk melarang perusahaan melakukan spam call tanpa izin konsumen. Kebijakan disebut harus berjalan beriringan dengan transformasi digital yang digalangkan oleh pemerintah.

