API/Inaga Dorong Inovasi dan Kolaborasi untuk Percepatan Pengembangan Panas Bumi
JAKARTA, investortrust.id - Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API)/Indonesia Geothermal Association (Inaga) terus memperkuat komitmen dalam mendorong pemanfaatan energi panas bumi melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif.
Komitmen ini diwujudkan dalam pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Teknologi yang digelar sebagai ajang diskusi strategis, pertukaran pengetahuan, dan penguatan sinergi antar pemangku kepentingan dalam pengembangan teknologi panas bumi.
Ketua Umum API, Julfi Hadi menekankan urgensi percepatan pengembangan teknologi untuk mendukung target transisi energi nasional.
"Forum ini bukan hanya menjadi wadah update teknologi, tetapi juga medium untuk optimasi biaya dengan kolaborasi yang bertujuan untuk mendapatkan win-win long term contract antara pengembang panas bumi dan pemasok teknologi," kata Julfi Hadi, Sabtu (17/5/2025).
Baca Juga
Panas Bumi Bisa Sumbang Rp 1.000 Triliun ke PDB, Ini Gebrakan PGEO Kuasai Pasar
Dia menerangkan, inisiatif ini diambil untuk mendukung energi panas bumi menjadi lebih kompetitif dan memaksimalkan potensi pasar panas bumi.
Sementara itu, Ketua Bidang Pengembangan Teknologi API, Remi Harimanda menguraikan perkembangan teknologi panas bumi di Indonesia dan pentingnya pendekatan strategis untuk optimalisasi biaya.
"Strategi pembangunan tersebut mencakup koordinasi dengan pihak internasional serta pembangunan ekosistem inovasi teknologi yang ramah biaya untuk mendukung keberlanjutan proyek," ujar Remi.
Direktur Panas Bumi dan Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Gigih Udi Atmo menyampaikan, pemerintah terus mendorong sinergi antara regulasi, investasi, dan teknologi guna memastikan pengembangan panas bumi yang optimal dan berkelanjutan.
FGD Teknologi API/Inaga menjadi ruang penting untuk membangun ekosistem teknologi panas bumi yang adaptif, inovatif, dan kolaboratif. Dengan menghadirkan berbagai perspektif, pengalaman lapangan, dan teknologi terkini, forum ini diharapkan mampu berkontribusi dalam menurunkan biaya pengembangan panas bumi di Indonesia, sehingga menciptakan industri panas bumi yang lebih kompetitif.
Baca Juga
Pacu Panas Bumi 1,7 GW, PGE Bocorkan Cara Cepat Monetisasi Geotermal

