Dapat Hibah dari JICA, Menteri Trenggono Resmikan Pelabuhan Senilai Rp 115 Miliar
JAKARTA, investortrust.id - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Morotai, Maluku Utara. Nantinya SKPT Morotai menjadi simbol pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir, khususnya di kawasan pulau terluar.
Pembangunan pelabuhan perikanan SKPT Morotai merupakan bantuan hibah langsung pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), dengan anggaran Rp 115,71 miliar.
Fasilitas di dalamnya tersedia mulai dari ice flake machine, kantor administrasi, seawall, barak nelayan, mes pegawai, gudang logistik, hingga integrated cold storage yang memuat hingga 200 ton.
Baca Juga
Alasan KKP Pilih NTT Jadi Lokasi Tambak Garam, Produktivitas Dipatok 200 Ton per Hektare
"Pembangunan pelabuhan perikanan ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat aktivitas nelayan, tetapi juga sebagai simbol pertumbuhan ekonomi wilayah yang berkelanjutan," kata Menteri Trenggono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/4/2025).
Berdasarkan data 2024 dengan total produksi ikan tuna sirip kuning di SKPT Morotai mencapai 1.382 ton dengan total nilai produksi ikan senilai Rp65,83 miliar yang masuk dari beberapa desa di Morotai.
Dengan adanya SKPT yang baru diresmikan ini dan apalagi dapat dilakukan pembangunan lanjutan berupa dermaga dan breakwater, total kapal akan bertambah menjadi 175 unit dengan total estimasi produksi mencapai 39.100 ton per tahun. Adapun penyerapan tenaga kerja mencapai 1.320 orang.
Dengan potensi tersebut, Menteri Trenggono optimis produksi ikan tuna sirip kuning bisa meningkatkan ekspor ke negara Jepang, Singapura dan lainnya. Apalagi SKPT Morotai memiliki kapasitas cold storage berkapasitas 200 ton dengan pendinginan hingga minus 60 derajat.
"Cold storage yang begitu besar bisa menyimpan ikan tuna sirip kuning lebih segar dan bisa langsung di ekspor ke Jepang,” terangnya.

