IHSG Sesi I Melesat 115 Poin Terdorong Bank Big Cap, Saham BBSS dan FITT Cetak ARA
JAKARTA, investortrust.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi I, Rabu (14/5/2025), ditutup melesat sebanyak 115,61 poin (1,69%) menjadi 6.948. Pergerakan indeks dalam rentang 6.828-6.955 dengan nilai transaksi Rp 8,88 triliun.
Lompatan tersebut ditopang kenaikan seluruh sektor keuangan 2,24%, sektor energi 1,94%, sektor infrastruktur 2,08%, sektor konsumer non primer 1,32%, sektor properti 0,85%, dan sektor industri 0,92%. Sebaliknya sektor saham dengan penurunan adalah teknologi 0,67%.
Baca Juga
Sekuritas Ini Revisi Naik Target Harga Saham Antam (ANTM) ke Rp 3.000, Alasannya Terungkap
Lompatan indeks tersebut ditopang penguatan pesat saham 4 bank besar, seperti BBRI, BMRI, BBCA, dan BBNI. Penguatan juga ditopang kenaikan saham emiten Prajogo Pangestu TPIA dan BREN, dan kenaikan saham emiten Sinarmas DSSA.
Sejalan dengan lompatan IHSG tersebut, dua saham torehkan kenaikan hingga auto reject atas (ARA) PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) naik 35% menjadi Rp 270 dan PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) naik 34,62% menjadi Rp 210.
Kenaikan pesat juga melanda saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) naik 16,50% menjadi Rp 12.000, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) naik 14,57% menjadi Rp 173, dan PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) menguat 12,82% menjadi Rp 88. Sebaliknya penurunan dahsyat melanda saham KBLV, DKHH, dan AMAG.
IHSG sepanjang pekan lalu ditutup menguat sebanyak 0,25% menjadi 6.832,80. Raihan ini didukung penguatan IHSG selama empat dari lima hari transaksi. Dengan catatatan tersebut, IHSG telah berhasil cetak kenaikan tiga pekan beruntun.
Baca Juga
Saham Mitratel (MTEL) dan Merdeka Battery (MBMA) Mendadak Melesat, Ternyata Ditopang Berita Ini
Sebaliknya investor asing mencatatkan penjualan bersih mencapai Rp 3,26 triliun. Sebagian besar penjualan bersih atau net buy tersebut disumbangkan trasanski saham di pasar negosiasi. Net sell pekan ini berbanding terbalik dengan pembelian bersih (net buy) saham pekan lalu Rp 118,43 miliar.
Penopang utama penguatan indeks pekan lalu datang dari saham sektor material dasar 4,91%, sektor kesehatan 2,64%, sektor energi 2,07%, sektor consumer primer 2,04%, dan sektor consumer non primer. Sebaliknya sektor industry, keuangan , property, teknologi, dan infrastruktur melemah.
BEI juga mencatat emiten penopang utama penguatan indeks pekan ini datang dari kenaikan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) sebanyak 7,46%, PT Sumber Alfarian Trijaya Tbk (AMRT) menguat 11,32%, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 4,3%, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melesat sebanyak 17,02%.

