Sebut US$31 Triliun Kekayaan RI Yang Dirampas, Presiden Prabowo Resmi Buka Indo Defence 2025
Jakarta, investortrust.id – Ajang pameran alutsista tiga matra Indo Defence 2025 resmi dibuka hari ini, Rabu, (11/6/2025) di JI Expo Kemayoran Jakarta. Presiden Prabowo Subianto hadir didampingi Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Polkam Budi Gunawan, hingga Seskab Teddy Indra Wijaya. Turut hadir juga jajaran anggota Kabinet Merah Putih lain yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menlu Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Mendagri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Selain itu terlihat juga sesepuh TNI, Wapres ke-6 RI Try Sutrisno. Hadir pula para duta besar negara sahabat dan pemimpin perusahaan yang berpartisipasi pada Indo Defence 2025.
Indo Defence digelar setiap dua tahun sekali sejak tahun 2004 oleh Kementerian Pertahanan untuk mendorong pertumbuhan industri pertahanan domestik dan terjalinnya kerjasama yang baik antara perusahaan perusahaan pertahanan di kawasan.
Dalam sambutannya dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, Presiden Prabowo mengatakan, "Tidak ada negara yang waras yang mau berperang, namun negara yang tidak berinvestasi pada pertahanan, kedaulatannya akan dirampas. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, namun bangsa Indonesia juga lebih mencintai kemerdekaan. Pertahanan adalah jaminan terhadap kemerdekaan dan kesejahteraan. Sejarah telah mengajarkan bahwa negara kita telah diduduki oleh bangsa lain selama ratusan tahun."
"Beberapa minggu lalu ada sebuah research yang menceritakan bahwa selama Belanda menjajah kita, Belanda telah mengambil kekayaan kita dengan uang sekarang senilai US$ 31 Triliun. Produksi Domestik Bruto kita sekarang adalah US$ 1.5 triliun, berarti kekayaan yang telah diambil adalah sama dengan mungkin 18 kali seluruh produksi bangsa Indonesia atau sama dengan 140 tahun anggaran kita."
"Selama menduduki Indonesia, Belanda telah menikmati GDP per kapita nomor satu di dunia. Apa yang telah mengajarkan kepada kita? Kalau kita sekarang berhasil menjaga kekayaan kita, mungkin GDP per kapita kita akan bisa menjadi salah satu yang tertinggi di dunia, dan hampir semua lembaga-lembaga ekonomi dunia sudah meramalkan bahwa ekonomi Indonesia bisa."
Usai memberikan sambutan dan membuka Indo Defence dengan memindai tangannya, Presiden kemudian membubuhkan tandatangan pada kendaraan taktis listrik buatan Pindad, MV3 EV bernama Pandu.
Indo Defence 2025 diikuti 33 negara dan 905 perusahaan pertahanan dari 59 negara. Dengan mengusung tema "Defence Partnerships for Global Peace & Stability" pameran ini akan menjadi ajang strategis guna mempererat kerja sama bilateral maupun multilateral di sektor pertahanan.
Tercatat ada 1.180 perusahaan dari 55 negara yang ikut serta memamerkan alutsistanya di ajang Indo Defence 2025. Beberapa negara besar yang sudah menjalin kerja sama militer dengan Indonesia pun turut hadir salah satunya Amerika Serikat dan Turki. Produsen pesawat Boeing menghadirkan mock-up jet tempur F-15EX yang dipesan oleh Indoenesia kala Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Tak Hanya F-15EX, Boeing juga menghadirkan miniatur helikopter multifungsi CH-47 Chinook versi terbaru yang juga diminati oleh TNI.
Holding industri pertahanan Indonesia, DEFEND ID menampilkan berbagai produk unggulan dalam negeri seperti senapan serbu terbaru PT Pindad, SS-2 V2 A1, SS-3 M1 dan senapan amfibi AM-1, panser Anoa, APC Harimau dan berbagai produk lainnya. Tak hanya menjadi etalase alutsista, Indo Defence diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi industri pertahanan domestik dan regional.
Video: Courtesy of Youtube Sekretariat Presiden

