Wamenhan Sebut Indo Defence Bisa Tingkatkan Eksistensi Alutsista Dalam Negeri
Jakarta, Investortrust.id - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto mengatakan gelaran pameran alat utama sistem senjata (alutsista) Indo Defence 2025 bisa menjadi ajang bagi alutsista buatan anak bangsa untuk unjuk gigi di kancah global.
"Pengguna (alutsista) yang memproduksi (alutsista) ketemu atau sesama produser juga akan ketemu juga, sehingga bisa menyampaikan apa yang dimiliki oleh industri-industri, terutama industri dalam negeri kita," kata Donny kepada awak media di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu, (4/6/2025) seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
Menurut Donny, industri pertahanan dalam negeri punya peluang besar untuk melenggang di kancah internasional karena Indonesia juga telah memproduksi beberapa alutsista darat ataupun udara yang tidak kalah canggih dari negara lain dan telah digunakan oleh beberapa negara.
Donny mengatakan salah satu produk canggih buatan dalam negeri adalah pesawat N-219 produksi PT Dirgantara Indonesia yang akan hadir pada ajang Indo Defence 2025 yang akan dibuka untuk umum pada tanggal 14 Juni 2025 di JI Expo Kemayoran Jakarta. Selain itu, kata Donny, ajang ini juga menjadi kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri untuk berkolaborasi dengan perusahaan alutsista dari luar negeri.
Menurutnya, dengan kolaborasi, Indonesia sebagai produsen dapat memproduksi alutsista lebih canggih yang sesuai dengan permintaan pasar internasional. Donny juga yakin bahwa ajang ini dapat membuka peluang bagi industri pertahan dalam negeri untuk menjalin kerjasama, bertukar informasi atau bahkan transfer teknologi dengan produsen senjata dari negara yang memiliki teknologi lebih maju.
Dengan adanya Indo Defence 2025 ini, Donny berharap industri pertahanan dalam negeri bisa semakin maju dan diterima oleh pasar internasional. Indo Defence adalah pameran alutsista tahunan yang telah menjadi agenda rutin Kementerian Pertahanan sejak tahun 2004. Pada tahun 1986 Indonesia juga sempat menggelar Indonesia Air Show di Bandara Kemayoran dan tahun 1996 di Bandara Soekarno Hatta.
Kegiatan Indo Defence sebelumnya direncanakan digelar pada November 2024. Rencana tersebut urung dijalankan karena Indonesia saat itu sedang mengalami masa transisi pemerintahan. Dalam pameran ini, tercatat ada 1.180 perusahaan dari 55 negara yang ikut serta memamerkan alutsistanya. Beberapa negara besar yang sudah menjalin kerja sama militer dengan Indonesia pun turut hadir, salah satunya Amerika Serikat dan Turki.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki holding BUMN di bidang pertahanan dengan nama Defend ID di mana di bawahnya bernaung PT LEN Industri sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana. Produk pertahanan yang dihasilkan Indonesia adalah kapal perang, kapal angkut logistik, kapal rumah sakit, pesawat terbang untuk transportasi, tank, panser, kendaraan taktis, senapan serbu, pistol, bahan peledak dan amunisi hingga senapan runduk (sniper).

