Kasus Covid-19 Naik, Menkes Sebut Bukan Varian Mematikan
JAKARTA, investortrust.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. Namun, Budi Gunadi menyatakan, kasus Covid-19 yang meningkat bukan disebablan varian yang mematikan.
Demikian disampaikan Budi Gunadi seusai menghadap Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Baca Juga
Menkes Lapor ke Prabowo soal Peningkatan Kasus Covid-19 di Indonesia
"Saya sampaikan bahwa Covid-19 itu memang terjadi kenaikan, tetapi kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan," katanya.
Untuk itu, Menkes meminta masyarakat tidak khawatir dan panik dengan meningkatnya angka kasus positif Covid-19.
"Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik," katanya.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 38 kasus positif Covid-19 di Jakarta sejak awal tahun 2025. Dinkes DKI Jakarta memastikan belum ada lonjakan signifikan kasus Covid-19, meski sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Thailand, dan Hongkong mengalami peningkatan.
“Berdasarkan data yang terhimpun dari berbagai laboratorium pemeriksa spesimen COVID-19 sejak 1 Januari–31 Mei 2025, tercatat sebanyak 38 kasus positif COVID-19, dengan puncak kasus terjadi pada bulan Januari sebanyak 25 kasus, lalu Februari 2 kasus, Maret 1 kasus, April 4 kasus, dan Mei 6 kasus. Dan tidak ada kematian yang dilaporkan akibat Covid-19 selama periode tersebut,” kata Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ovi Norfiana dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).
Ovi mengimbau warga Jakarta waspada demi mengantisipasi potensi penyebaran virus Covid-19.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data yang menunjukkan adanya peningkatan kasus Covid-19 secara nasional dalam dua minggu terakhir.
Baca Juga
Gedung Putih Ganti Situs Covid Dengan Teori Kebocoran Lab Wuhan
Pada Minggu Epidemiologi ke-21 (M21), angka positivity rate naik dari minggu sebelumnya yang tercatat 0%, naik ke 5%. Puncak positivity rate tertinggi pada 2025 terjadi pada minggu ke-17 sampai minggu ke-19.
Kenaikan kasus terutama dilaporkan dari Banten, Jakarta, dan Jawa Timur. Dari data mingguan, jumlah kasus tertinggi terjadi pada pekan ke-22 (M22) dengan 27 kasus yang dilaporkan.

