Puan Tanggapi Polemik Usul Gelar Pahlawan untuk Soeharto
JAKARTA, Investortrust.id -- Ketua DPR Puan Maharani merespons polemik soal usulan gelar pahlawan nasional bagi Presiden ke-2 RI, Soeharto. Puan mengatakan, keputusan pemberian gelar harus melalui kajian Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
"Setiap usulan gelar itu ada dewan kehormatan atau dewan yang mengkaji siapa saja yang bisa menerima atau tidak menerima," kata Puan dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
Baca Juga
Soal Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Wamensos: Saya Belum Cek
Ia mengimbau seluruh pihak menyerahkan proses penilaian kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Puan juga berharap proses pengkajian dilakukan secara objektif.
"Jadi biar dewan-dewan itu yang kemudian mengkaji apakah usulan-usulan itu memang sudah sebaiknya dilakukan, diterima atau tidak," ucapnya.
Sebelumnya, wacana pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto ditolak sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Reformasi 1998. Mereka menganggap pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto bertentangan dengan semangat reformasi.
Para aktivis 98 ini menilai, Soeharto tidak layak menerima gelar pahlawan nasional karena memiliki rekam jejak pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan represif terhadap gerakan rakyat pada masa Orde Baru.
Baca Juga
Mensos Sebut Soeharto dan Gus Dur Berpeluang Dapat Gelar Pahlawan Nasional Tahun Ini
Sementara itu Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau us Ipul sebelumnya juga telah menerima perwakilan pengunjuk rasa yang menolak rencana pemberian gelar terhadap Soeharto pada Kamis (15/5/2025) lalu. Gus Ipul mengaku akan mendengarkan masukan dari masyarakat terkait hal tersebut.

