Bareskrim Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Istana: Hormati Proses Hukum
JAKARTA, investortrust.id - Istana Kepresidenan melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menghormati proses hukum yang dilakukan Bareskrim Polri terkait ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Bareskrim menyatakan ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi adalah asli setelah setelah Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) memeriksa ijazah tersebut secara saintifik.
"Ya kalau respons dari Istana tentunya kita menghormati ya karena itu proses hukum. Sudah disampaikan oleh Bareskrim hasilnya ya tentu kita menghormati," kata Prasetyo Hadi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/5/2025).
Baca Juga
Prasetyo Hadi mengatakan, pemerintah saat ini fokus menjalankan tugas dan bekerja untuk masyarakat. Untuk itu, Prasetyo mengajak seluruh elemen bangsa mengurangi hal-hal yang kurang produktif dan berdampak bagi masyarakat.
"Karena kalau bagi kami ya tentunya kita itu lebih fokus ke bekerja. Mari kita semua ini benar-benar fokus untuk menjalankan tugas kita. Bekerja sebaik-baiknya untuk masyarakat. Kita kurangi hal-hal yang kurang produktif, kurang berdampak," katanya.
Saat ini, semangat seluruh elemen masyarakat sebaiknya difokuskan pada upaya membangun bangsa dan negara. Pemerintah, katanya, fokus menjalankan program-program yang diyakini akan memberikan dampak signifikan kepada masyarakat.
"Jadi kalau berkenaan dengan masalah hasil keputusan Bareskrim ya kita menghormati. Karena kita konsentrasinya bukan di situ," katanya.
Diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri menyatakan ijazah sarjana Fakultas Kehutanan UGM milik Jokowi adalah asli.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengemukakan hasil tersebut didapatkan setelah penyelidik bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri memeriksa ijazah tersebut secara saintifik.
“Penyelidik mendapatkan dokumen asli ijazah bernomor 1120 atas nama Joko Widodo dengan NIM (nomor induk mahasiswa) 1681/KT Fakultas Kehutanan UGM pada tanggal 5 November 1985,” kata Djuhandhani dikutip dari Antara, Kamis (22/5/2025).
Ijazah Jokowi telah diuji secara laboratoris dengan sampel pembanding berupa ijazah dari tiga rekan mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM.
Pengujian itu meliputi bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tanda tangan dekan serta rektor pada saat itu.
Hasilnya, diketahui ijazah Jokowi yang menjadi bukti dengan ijazah yang menjadi pembanding adalah identik.
“Dari penelitian tersebut, maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” katanya.
Selain ijazah, Dittipidum dan Puslabfor juga menguji keaslian skripsi Jokowi yang berjudul Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kota Madya Surakarta.
“Skripsi tersebut telah diuji Puslabfor dengan pembanding skripsi rekan-rekan senior dan junior Bapak Joko Widodo,” kata Djuhandhani.
Hasilnya, penyelidik mengidentifikasi dua tipe mesin tik yang digunakan dalam pembuatan skripsi tersebut, yaitu mesin tik huruf elite dan huruf pica.
Dalam skripsi milik Jokowi, mesin ketik yang digunakan adalah tipe pica. Selain itu, lembar pengesahan skripsi dibuat dengan teknik cetak letterpress sehingga apabila diraba tulisannya tidak rata atau cekung.
“Terhadap uji labfor tersebut bersesuaian dengan keterangan dari pemilik percetakan saat itu sehingga terjawab tidak ada proses cetak menggunakan alat lain selain mesin ketik dan alat cetak hand press atau letterpress,” ucapnya.
Baca Juga
Setelah mengumpulkan hasil penyelidikan, memeriksa saksi dan dokumen, serta melaksanakan gelar perkara, Dittipidum pun menyatakan tidak ditemukan adanya tindak pidana.
Diketahui, penyelidikan ini merupakan tindak lanjut dari laporan yang disampaikan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang diketuai Eggi Sudjana.

