Kuasa Hukum Sebut Tuduhan Ijazah Jokowi Palsu Rusak Nama Baik Indonesia
JAKARTA, Investortrust.id -- Kuasa hukum Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Yakup Hasibuan menilai tuduhan ijazah Jokowi palsu merupakan fitnah kejam. Menurutnya, tuduhan tersebut tidak hanya merusak nama Jokowi, tetapi juga merusak nama baik Indonesia.
"Kembali lagi kami sampaikan, dugaan fitnah dan tuduhan-tudan tersebut sangat-sangat kejam karena telah merusak nama baik martabat Pak Jokowi, berdampak bagi Pak Jokowi, baik keluarga, dan yang paling penting ini merusak nama baik Indonesia," tegas Yakup di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Baca Juga
Kuasa Hukum Jokowi Ungkap Identitas Pihak yang Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Yakup menyebut alasan tuduhan ijazah Jokowi palsu merusak nama baik Indonesia lantaran mempertaruhkan martabat Indonesia sebagai bangsa. Sebab Jokowi telah terpilih sebagai presiden selama dua periode dan telah memimpin Indonesia selama 10 tahun.
"Jadi dari mulai dia pencalonan, kemudian jadi wali kota, gubernur hingga presiden, seakan-akan itu menggunakan ijazah palsu. Kalau kata orang apa kata dunia?" ucapnya.
"Jadi ini kan martabat Indonesia yang dipertaruhkan, nama baik Indonesia, nama baik pemerintah Indonesia, dan nama baik bangsa Indonesia juga," tegasnya.
Yakup menyebut mantan Wali Kota Solo tersebut selama ini tak menggubris tuduhan tersebut saat masih menjabat sebagai presiden. Meski sudah dijawab melalui berbagai konferensi pers dan pernyataan, isu tersebut terus bergulir di publik.
Baca Juga
Jokowi Siap Ijazahnya Diperiksa Polisi Secara Digital Forensik
Setelah tak menjabat sebagai presiden, Jokowi memutuskan melaporkan tuduhan ijazah palsu itu ke Polda Metro Jaya untuk mengungkap kebenaran. Pelaporan ini juga dilakukan ubtuk memulihkan nama baik Jokowi dan Indonesia.
"Sehingga mungkin hari ini Pak Jokowi datang sendiri ke sini bukan hal mudah juga, sudah melewati beberapa pertimbangan berat, tetapi kami melihat dan Pak Jokowi juga melihat bahwa ini harus dilakukan agar semuanya terang-benderang, agar kebenaran dapat terlihat, dan agar nama baik Pak Jokowi dan nama baik rakyat Indonesia dapat dipulihkan dan dijaga juga," ungkapnya. (C-14)

