Kepala BPOM Sebut Temukan 17 KLB Akibat Keracunan MBG
JAKARTA, investortrust.id - Kepala Badan Pengawasn Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan temuan 17 kejadian luar biasa (KLB) akibat keracunan makanan dari program makan bergizi gratis ke Badan Gizi Nasional (BGN).
“Terdapat 17 KLB, itu menunjukkan kami menjalankan tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) kami,” kata Taruna saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi XI dengan Kepala BPOM, di ruang rapat Komisi IX, Jakarta, Kamis (15/4/2025).
Dalam menjalankan tugasnya, Taruna mengatakan KLB akibat keracunan MBG ini terjadi di 10 provinsi. Meski demikian, BPOM berharap terjadi sinkronisasi pengawasan dari level dapur hingga penyajian.
“Saya sangat mengapresiasi, jika kami, antara BPOM dan BGN bersama-sama di forum yang terhormat ini ada kesepakatan yang menjadi tanggung jawab bersama yang bisa dijalankan secara lebih fair,” jelas dia.
Selama ini, kata Taruna, pihaknya sudah mengusulkan ke Bappenas mengenai kerja sama dan pengawasan terhadap MBG. Tetapi, usulan itu belum efektif.
Baca Juga
BGN Pertimbangkan Siapkan Asuransi untuk Program MBG Buntut Temuan Kasus Keracunan
“Akan efektif jika Komisi IX memanggil kami, dua lembaga ini (BPOM dan BGN) untuk mengambil kesimpulan yang lebih tegas sesuai dengan MoU yang sudah ditandatangani. Harapannya, MoU bukan sekadar MoU,” kata dia.
Taruna berharap kesepakatan yang dicapai antara BPOM dan BGN sampai ke level teknis. Tak hanya itu, tiap rupiah yang dikeluarkan dalam proses MBG juga diharapkan termuat dalam kesepakatan yang diambil.
“Karena tiap pekerjaan butuh anggaran, tidak mungkin tim kami yang terbatas, bekerja menggunakan anggaran yang juga anggaran BPOM,” jelas dia.
Dalam paparannya, Taruna mengatakan terdapat 17 KLB keracunan pangan akibat MBG di 10 provinsi yang teridentifikasi. Temuan BPOM menunjukkan terdapat kontaminasi terhadap bahan makanan. Bahan makanan tersebut terkontaminasi bakteri akibat penyimpanan dan proses memasak.
“Ada beberapa makanan dimasak terlalu cepat dan lambat distribusinya, sehingga menimbulkan KLB pada anak-anak kita,” kata dia.

