Tuntaskan Migrasi Cloud, Begini Dampaknya bagi Prospek Saham GOTO
JAKARTA, investortrust.id – Keberhasilan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menuntaskan migrasi cloud dua unit usaha miliknya ke pusat data Tencent Cloud dan Alibaba Cloud di Indonesia bakal membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan ke depan.
GOTO sebelumnya mengumumkan penuntasan sistem On-Demand Services (ODS) atau yang lebih dikenal dengan Gojek ke pusat data Tencent Cloud di Jakarta. Migrasi berjalan lancar dengan total waktu yang dibutuhkan mencapai 4 jam 54 menit. Sedangkan sistem Financial Technology (Fintech) yang menaungi layanan keuangan brand GoPay juga migrasi ke pusat data Alibaba Cloud di Jakarta.
Baca Juga
Bukan Cuma Grab, Danantara Bisa Jadi 'Game Changer' Saham GOTO?
Proyek migrasi migrasi cloud ini merupakan langkah dan kemitraan strategis antara GOTO dengan Tencent Cloud dan Alibaba Cloud yang bertujuan untuk menghemat biaya infrastruktur teknologi hingga lebih dari 50% dan untuk mendukung kedaulatan data Indonesia.
“Manajemen GOTO saat pemaparan kinerja keuangan tahun 2024 memberikan pedoman cloud migration akan rampung pada kuartal III-2025, sehingga diharapkan mulai berdampak terhadap keuangan perseroan pada kuartal IV-2025. Dengan suksesnya migrasi sistem ODS dan fintech tersebut menunjukkan masih on-track dengan jadwal,” ungkap Sarkia Adelia dari Panin Sekuritas.
Meskipun proses migrasi berjalan rumit dan sangat kompleks, Sarkia menambahkan, GOTO berhasil merampungkan tanpa kendala. “Sistem masih dapat berjalan dengan tingkat disrupsi sangat minim, artinya secara operasional sangat aman, pesanan dan transaksi bisa dilakukan setelah selesai artinya proses migrasi berjalan dengan sangat baik” tambahnya.
Baca Juga
GoTo dan Alibaba Cloud Rampungkan Migrasi Infrastruktur GoTo Financial ke Cloud Lokal
Dengan proses migrasi cloud yang berjalan mulus serta sesuai dengan jadwal, menurut Sarkia, hal ini akan menjadi katalis positif untuk profitabilitas GOTO tahun 2025. “Dengan ODS yang sudah operating profit dan Fintech yang semakin membaik, serta arus kas operasional positif serta didukung dengan efisiensi biaya dari sisi cloud ini akan mendongkrak profitabilitas GOTO,” imbuhnya.
Didukung tren profitabilitas yang membaik bersamaan dengan efisiensi biaya melalui migrasi cloud, dia mengatakan, valuasi saham GOTO menjadi murah. Migrasi cloud yang berjalan lancar ini diharapkan menjadi salah satu sentimen positif untuk harga saham GOTO.
Pada perdagangan Selasa (10/6/2025), harga saham GOTO ditutup melesat sebanyak 8,2% ke Rp 66. Sedangkan pada penutupan transaksi sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, saham GOTO kembali lanjutkan penguatan 3,03% menjadi Rp 68.

