Danantara Disebut Masuk Merger GOTO dengan Grab, Begini Komentar Resmi GOTO
JAKARTA, investortrust.id – Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyebutkan bahwa belum ada perubahan informasi terkait dengan perseroan hingga saat ini. Hal ini sebagai respons resmi atas spekulasi pasar merger GOTO dengan PT Grab Teknologi Indonesia yang dengan melibatkan Danantara sebagai investor baru.
“Perseroan ingin mengklarifikasi kembali bahwa pada dasarnya GOTO tidak dapat memberikan komentar terhadap spekulasi yang beredar di pasar. Sampai dengan tanggal keterbukaan ini, tidak ada perubahan informasi terkait dengan perseroan, sebagaimana yang telah disampaikan pada 4 Februari 2025, 19 Maret 2025 dan 8 Mei 2025,” tulis manajemen dalam keterbukaan infomrasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (9/6/2025).
Baca Juga
Isu Merger Grab-GoTo Dinilai Berpotensi Ubah Struktur Pasar Digital Signifikan
Beredar kembali kabar bahwa Grab disebut terus melanjutkan rencana transaksi akuisisi GOTO. Kabar terbarunya Danantara disebut akan masuk dengan membeli sebagian saham entitas gabungan Grab dan GOTO. Masuknya Danantara dalam kesepakatan tersebut guna mengurangi dominasi kendali asing dan juga bertujuan sebagai pengawasan regulasi.
Riset dari Algo Research yang dirilis Senin (9/6/2025) menyatakan, Danantara tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi saham minoritas di entitas gabungan Grab dan GOTO. Bahkan, Danantara disebut telah memulai pembicaraan awal dengan GOTO, namun belum dengan GRAB.
Perlu dicatat, Algo Research menyebutkan, jika transaksi ini berhasil, entitas gabungan tersebut akan menguasai lebih dari 90% pangsa pasar di sektor layanan transportasi online (ride-hailing) dan pengantaran makanan (food delivery) di Indonesia.
Baca Juga
Analis: Merger Layanan ODS GOTO dengan Grab Jadi Pilihan Terbaik, Ini Alasannya
Menurut sumber Bloomberg, pembicaraan dengan Danantara masih berada pada tahap awal dan belum tentu menghasilkan transaksi. Meskipun kehadiran Danantara dapat memperbesar peluang kesepakatan merger terealisasi, namun tak serta-merta menyelesaikan risiko dan permasalahan mendasar yang melekat pada merger tersebut.
Sebelumnya, manajemen GOTO dalam pengumuman resminya di BEI pada 8 Mei 2025 mengakui ada penawaran transaksi dari berbagai pihak. Namun hingga kini, belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh perseroan.
Baca Juga
Analis: Sahabat-AI Beri Sejumlah Keuntungan Strategis bagi GOTO
“Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu, Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak. Adalah kewajiban direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan GOTO R.A. Koesoemohadiani dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/5/2025).
Sedangkan Grab membantah rumor yang beredar dugaan merger dengan salah satu pelaku industri di sektor transportasi daring. Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengungkapkan, saat ini, fokus utama perusahaan adalah pada komitmennya di Indonesia, khususnya dalam mendukung pelaku ekonomi kecil dan membuka peluang penghasilan tambahan yang berkelanjutan bagi masyarakat.

