Indointernet (EDGE) Optimistis Proyek Bernilai US$ 30 Juta Ini Rampung pada Juni 2025
JAKARTA, investortrust.id – PT Indointernet Tbk (EDGE) optimistis pemasangan fiber optik antara data center (DC) segmen I, meliputi jalur Jakarta-Bekasi, akan rampung bulan ini. Total dana US$ 30 juta atau Rp 488 miliar (kurs jisdor Rp 16.276) telah digelontorkan untuk penyelesaian proyek tersebut sejak pertengahan 2024.
“Bulan Juni ini akan diselesaikan DC interconnection Jakarta arah Bekasi. Sisa pemasangan jalur Kalimalang-Bekasi kurang 20% lagi, tetapi sebagian yang sudah selesai dan bisa digunakan di daerah Kuningan (Jakarta),” jelas Senior Vice President (SEVP) Sales Marketing Indointernet Yudie Haryanto, menjawab Investortrust.id, beberapa waktu lalu.
Sementara tahun ini, EDGE menargetkan pembangunan fiber optik sepanjang 30-40 kilometer (km) lagi, dari 700 km jaringan fiber optik indonet yang terpasang saat ini.
Baca Juga
DCI Indonesia (DCII) Ungkap Perkembangan Stock Split, Berikut Pernyataannya
Manajemen menjelaskan, dalam perkembangan ekonomi digital saat ini, interkoneksi antar-pusat data (data center) menjadi elemen krusial dalam mendukung operasional bisnis. Hal ini sejalan dengan meningkatnya ketergantungan bisnis terhadap pertukaran data dalam jumlah besar dengan cepat dan stabil.
Yudie mengatakan, guna mendukung kelancaran interkoneksi antar-pusat data, dibutuhkan jaringan yang andal, berkapasitas tinggi, dan berlatensi rendah. Menjawab kebutuhan ini, Indonet memperkuat komitmennya dengan berinvestasi dalam peningkatan jaringan. Sehingga memungkinkan pengelolaan trafik data yang lebih besar dan kompleks, sekaligus memperkuat konektivitas antar pusat data.
Dalam pengembangan terbarunya, jaringan fiber optik yang dimiliki Indonet dapat terhubung ke beberapa lokasi pusat data dengan menggunakan jalur bawah tanah. Pembaruan ini tidak hanya meningkatkan skalabilitas jaringan, tetapi juga memastikan keamanan fisik dan ketahanan layanan yang lebih tinggi.
“Perseroan juga melakukan pembaruan pada perangkat jaringan dengan teknologi terkini dan berkualitas yang dapat menyediakan jaringan berkapasitas lebih besar dan layanan yang lebih stabil. Sehingga dapat mengakomodir kebutuhan enterprise akan jaringan cepat dengan trafik data yang tinggi,” klaim Yudie.
Baca Juga
Data Center DCI Indonesia (DCII) di Cibitung Diresmikan, Otto Toto Ungkap Sejumlah Fitur Canggih Ini
Manajemen menilai, Indonesia tengah berada di titik krusial dalam transformasi digital. Hal ini didukung lebih dari 200 juta pengguna internet dan tingginya permintaan layanan berbasis data untuk kebutuhan bisnis digital.
Oleh karena itu, emiten penyedia infrastruktur internet dan teknologi ini memperkuat infrastruktur jaringan, melalui pembaruan fiber optik. Tujuannya, mendukung pertumbuhan pasar dan transformasi digital pelanggan di lokasi strategis wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi hingga Bogor.
“Pada 2024 kami kick off, membangun beberapa jalur hydrooptix baru yang menggunakan teknologi yang cukup berbeda dari beberapa pemain yang sudah hadir sebelumnya,” sambung Yudie.
SEVP Operation Indointernet Agus Ariyanto menambahkan, perusahaan telah melakukan ekspansi infrastruktur jaringan, dengan meningkatkan kapasitas fiber optik secara signifikan di area Jakarta dan sekitarnya. Lebih dari 10 kali lipat total fiber core pun telah terpasang, melampaui akumulasi pembangunan selama sepuluh tahun terakhir.
Baca Juga
IHSG Ditutup Melesat 1,65%, Penopang Saham Emiten Prajogo TPIA dan BREN
“Sejalan dengan itu, kami juga melakukan peningkatan besar pada produk Cross Link™ melalui infrastruktur terbaru berbasis DWDM. Teknologi ini memungkinkan kecepatan backbone hingga 800G per channel dan mendukung port pelanggan hingga 400G,” jelas Agus.
Langkah itu menjadi bagian dari rencana ekspansi jangka panjang Indonet yang mencakup pembangunan konektivitas. Fase berikutnya, perusahaan akan memperluas cakupan core network ke lebih banyak lokasi strategis, demi mendukung pertumbuhan digital yang merata dan inklusif.
Selain memperkuat konektivitas antar-pusat data, inisiatif ini juga membuka jalan bagi peningkatan kapasitas jaringan di gedung-gedung perkantoran dan kawasan industri. Alhasil dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia secara berkelanjutan.

