Dharma Satya (DSNG) Bagikan Dividen Rp 254 Miliar, Nilainya per Saham Segini
JAKARTA, investortrust.id – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menetapkan pembagian dividen tunai dari laba bersih 2024 sebesar Rp 254 miliar atau setara Rp 24 per saham. Keputusan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 yang digelar, kamis (5/6/2025).
Mengacu laporan keuangan tahun 2024, DSNG mencatatkan kenaikan laba bersih sekitar 35,6% dari Rp 842 miliar menjadi Rp 1,14 triliun. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,5% menjadi Rp 10,12 triliun, dibandingkan 2023. Kenaikan pendapatan tersebut didukung kenaikan harga jual
rata-rata minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) sebesar 12,3%.
Baca Juga
BRI Danareksa Sekuritas Targetkan IHSG 7.350 Tahun Ini, Pilihan Sektor Logam hingga 5 Emiten Ini
Meskipun terjadi penurunan produksi CPO sebesar 9% secara tahunan menjadi 602 ribu ton akibat dampak lanjutan El Nino yang berlangsung sejak semester kedua tahun 2023 hingga kuartal I-2024. Dengan demikian, segmen bisnis kelapa sawit menjadi penyumbang utama pendapatan Perseroan dengan kontribusi sebesar 87%.
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo mengatakan, tahun 2024 diwarnai dengan tantangan global yang mempengaruhi sektor kelapa sawit dan produk kayu, mulai pelemahan pasar ekspor, tuntutan keberlanjutan, dinamika politik domestik, hingga perubahan iklim dan regulasi yang semakin kompleks.
Baca Juga
Dharma Satya (DSNG) Umumkan Kinerja Kuartal I-2025, Laba Cetak Lonjakan Segini
“Walaupun kondisi global dan nasional sepanjang 2024 penuh dinamika, namun Perseroan selaluberusaha menjaga stabilitas usaha dan tetap memberikan kontribusi positif bagi para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan”, jelas Andrianto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, (5/6/2025).
Guna menjawab tantangan tersebut, DSNG berfokus menjalankan strategi usaha dengan pendekatan eksploitasi dan eksplorasi. Eksploitasi berpusat pada penguatan bisnis inti melalui efisiensi dan keunggulan operasional, sedangkan eksplorasi diarahkan pada pengembangan peluang bisnis baru yang sejalan dengan visi keberlanjutan, seperti program peremajaan kebun, pengembangan produk biomassa sampah agriculture, dan lainnya.

