Dharma Satya (DSNG) Umumkan Kinerja Kuartal I-2025, Laba Cetak Lonjakan Segini
JAKARTA, investortrust.id– PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan peningkatan laba bersih sebanyak 60% menjadi Rp367 miliar pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 229,29 miliar.
Peningkatan laba sejalan dengan pertumbuhan pendapatan sebanyak 20% dari Rp 2,23 triliun menjadi Rp 2,67 triliun. Segmen bisnis kelapa sawit masih menjadi penyumbang terbesar capai 88% terhadap total pendapatan. Sisanya disumbangkan segmen bisnis pengolahan kayu dan energi terbarukan.
Baca Juga
Dharma Satya (DSNG) Cetak Lonjakan Laba 35,6%, Terbesar Disumbangkan Segmen Ini
Pertumbuhan tersebut didukung atas kenaikan rata-rata harga jual (average selling price/ASP) produk kelapa sawit sepanjang kuartal I-2025. Manajemen DSNG dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/4/2025), menyebutkan bahwa rata-rata harga jual minyak sawit (CPO) naik 27% menjadi Rp 14.909/kg, ASP Palm Kernel Oil (PKO) naik 108% menjadi Rp 27.349/kg, dan ASP Palm Kernel (PK) juga naik 101% menjadi Rp 10.814/kg.
Perseroan juga berhasil mengontrol biaya produksi yang juga dengan baik yang berimbas terhadap profitabilitas lebih tinggi sepanjang kuartal I-2025. Peningkatan tersebut menjadikan EBITDA DSNG kuartal I 2025 senilai Rp 861 miliar.
“Kondisi cuaca kering pada kuartal I-2024 yang lalu, baik di wilayah Kalimantan Timur yang merupakan wilayah operasional terbesar Perseroan maupun di wilayah Indonesia lainnya, berimbas pada penurunan produksi Tandan Buah Segar (TBS). Akibatnya, pasokan CPO, PKO, dan PK juga turun dan berdampak pada kenaikan harga jual produk kelapa sawit, mengikuti mekanisme supply dan demand”, ujar Andrianto Oetomo, Direktur Utama DSNG.
Secara operasional, dia mengatakan, produksi CPO DSNG turun sebanyak 8% dari 149,5 ribu ton menjadi 137,6 ribu ton, seiring dengan penurunan pasokan TBS sebesar 8,7% dari 525 ribu ton menjadi 479 ribu ton. Penurunan volume TBS ini turut berdampak pada berkurangnya produksi PK dan PKO masing-masing sebesar 8,1% dan 17,2% sepanjang kuartal I-2025.
Baca Juga
Dibayangi Penurunan Permintaan Akibat Perang Dagang, Harga Minyak Anjlok
Penurunan TBS dan produk kelapa sawit tersebut terutama akibat kurangnya curah hujan dalam 10–12 bulan sebelumnya. Selain itu, proses replanting Perseroan yang telah menumbang lebih dari 3.000 hektar pohon kelapa sawit hingga kuartal I 2025, juga berkontribusi terhadap berkurangnya produksi TBS. Sementara segmen produk kayu mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2025.
Sedangkan pendapatan dari bisnis produk panel meningkat 6,3% menjadi Rp 171,7 miliar dan produk engineered flooring tumbuh 13,5% menjadi Rp 76,3 miliar. Selain ditopang oleh peningkatan volume penjualan panel sebanyak 4,2% dan engineered flooring sebesar 2,8%, kenaikan didukung oleh kenaikan ASP produk engineered flooring sebesar 10,9% menjadi USD 32,07/m³.

