IHSG Sesi I Melesat 0,72%, Saham Emiten Prajogo Jadi Penopang
JAKARTA, investortrust.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi I, Kamis (5/6/2025), ditutup melesat 51,07 poin (0,72%) menjadi 7.120. Pergerakan dalam rentang 7.069-7.136 dengan nilai transaksi Rp 7,80 triliun.
Penguatan tersebut ditopang lompatan harga saham big cap dan emiten Prajogo Pangestu, seperti saham AMMN melesat 7,07%, BREN naik 3,66%, TPIA naik 3,25%, DSSA naik 3,88%, dan BRPT menguat 15,50%.
Sedangkan penyumbang utama secara sektor datang dari saham sektor material dasar dengan kenaikan 2,05%, sektor konsumer primer sebanyak 0,67%, sektor energi naik 0,86%, sektor teknologi menguat 0,75%, dan sektor industri menguat 0,33%. Sebaliknya penurunan melanda saham sektor konsumer non primer, kesehatan, dan properti.
Baca Juga
Ada Data Terbaru, Saham Sentul City (BKSL) kian Menarik Target harga Rp 250
Sepanjang sesi I, tiga saham ditutup melesat hingga auto reject atas (ARA), yaitu saham PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) naik 25% menjadi Rp 1.300, PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) menguat 24,62% menjadi Rp 486, dan PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) naik 19,98% menjadi Rp 30.325.
Kenaikan juga melanda saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) sebanyak 21% menjadi Rp 121 dan PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) naik 17,61% menjadi Rp 935.

Sebaliknya penurunan dahsyat melanda saham IOTF sebanyak 14,65% menjadi Rp 169, AYLS turun 14,49% menjadi Rp 118, LPIN anjlok 12,44% menjadi Rp 394, PBID sebanyak 11,1% menjadi Rp 520, FORE melemah 7,97% menjadi Rp 585, dan FAST sebanyak 8,82% menjadi Rp 310.
Kemarin, IHSG ditutup rebound dengan kenaikan 24,22 poin (0,34%) menjadi 7.069,04, meski demikian pemodal asing kembali melanjutkan penjualan bersih (net sell) saham senilai Rp 440,09 miliar, terbanyak BBRI, BBCA, dan BMRI.
Baca Juga
Saham Emiten Prajogo Melesat Dipimpin BRPT jelang RUPS, Ada Apa?
Penguatan indeks kemarin didukung kenaikan beberapa sektor saham, seperti saham sektor material dasar 4,60%, sektor konsumer primer 1,28%, sektor teknologi 1,41%, sektor kesehatan 1,49%, dan sektor infrastruktur 0,65%. Sebaliknya penurunan melanda saham setktor industri dan keuangan.
Di tengah penguatan tersebut, empat saham ini catatkan kenaikan hingga auto reject atas (ARA), yaitu saham PT TBS Energi Utama TBk (TOBA) naik 25% menjadi Rp 565, PT Fore Indonesia Tbk (FORE) menguat 24,51% menjadi Rp 635, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) naik 24,86% menjadi Rp 452, dan PT Multipola Technology Tbk (MLPT) naik 19,93% menjadi Rp 25.275.

