main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. market

Menkeu: Deflasi Mei 2025 Tak Cerminkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

 

JAKARTA, investortrust.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025 tak mencerminkan pelemahan daya beli masyarakat.

 

"Kalau lihat komponen inflasi, kalau deflasi ini kan karena kita mau melakukan diskon transportasi. Ini pasti menimbulkan deflasi, bukan karena daya beli masyarakat turun," kata Sri Mulyani saat di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6/2025).

 

Baca Juga

IHSG Dibuka Rebound Tipis, Saham INRU Melesat Usai Unsuspend  

 

Sri Mulyani beralasan bahwa pemerintah telah mengatur harga komoditas dan jasa tertentu sebagai bentuk intervensi sehingga memicu deflasi. Selain, diskon terhadap layanan transportasi serta pemerintah mengupayakan stabilitas harga pangan. "Harga beras turun nanti menimbulkan deflasi, kan bukan karena daya beli itu," ujar dia.

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1748845788/investortrust-bucket/images/1748845791471.jpg


Seluruh pihak, menurut dia, perlu melihat data inflasi inti. Data inflasi inti kerap digunakan untuk melihat perubahan harga barang dan jasa yang tidak termasuk komoditas yang fluktuatif, seperti bahan pangan segar dan energi. Ini memberikan indikasi yang lebih stabil tentang daya beli masyarakat, karena tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga komoditas yang sifatnya sementara. 

 

 "Jadi kita pasti melihat dari komponen deflasi dari BPS, yaitu inflasi inti masih di sektiar 2%. Itu berarti ada kenaikan harga karena ada permintaan karena core inflation adalah berasal dari kenaikan harga akibat daya beli atau permintaan," jelas dia.

 

Baca Juga

Meski IHSG Memasuki Tekanan Jual, Analis Ungkap Sejumlah Saham Ini Layak Dilirik

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya deflasi pada Mei 2025. Pada bulan tersebut deflasi tercatat sebesar 0,37% secara bulanan. Meski begitu, BPS menyebut terjadi inflasi sebesar 1,6% secara tahunan dan 1,19% secara tahun kalender. 

 

“Tingkat inflasi pada Mei 2025 ini lebih dalam dibanding bulan Mei 2024,” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (2/6/2025).

 

Kelompok penyumbang deflasi terbesar yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Deflasi pada kelompok ini sebesar -1,4% secara bulanan dengan andil deflasi sebesar -0,41% secara bulanan.

 

 

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • Menkeu: Deflasi Mei 2025 Tak Cerminkan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

        03/06/2025, 02.15 WIB
      • Begini Jurus BRI Jaga Kualitas Kredit di Tengah Potensi Pelemahan Daya Beli Masyarakat 

        30/04/2025, 04.47 WIB
      • Di Tengah Penurunan Daya Beli Masyarakat, Alfamidi (MIDI) Siapkan Strategi Ini  

        22/05/2025, 08.02 WIB
      • Ekonom Bank Mandiri Ungkap Daya Beli Masyarakat Saat Ini, Turun atau Naik?

        19/05/2025, 10.50 WIB
      • Indonesia Berbalik Deflasi 0,37% Mei 2025

        02/06/2025, 04.39 WIB