Ekonom Bank Mandiri Ungkap Daya Beli Masyarakat Saat Ini, Turun atau Naik?
JAKARTA, investortrust.id - Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengungkapkan, daya beli masyarakat menengah ke bawah mengalami penurunan. Sebaliknya, daya beli masyarakat menengah ke atas masih relatif kuat.
“Kalau kita lihat, saving masyarakat menengah ke bawah juga menurun,” kata Andry pada paparan Mandiri Economic Outlook Q2 2025 yang digelar secara daring, Senin (19/5/2025).
Andry menjelaskan, kelas menengah ke atas sebetulnya masih memiliki daya beli. Dengan demikian, terjadi pemisahan (decoupling) antara pola belanja masyarakat menengah ke bawah dan masyarakat menengah ke atas.
Baca Juga
Dia mencontohkan, permintaan terhadap bahan kebutuhan pokok, staple foods masih meningkat. Hal yang sama terjadi pada belanja perjalanan, hiburan, dan perawatan kulit atau skincare.
“Ini mengindikasikan adanya perubahan atau perbedaan belanja masyarakat dan mencerminkan daya beli masyarakat Indonesia,” ujar dia.
Andry menyebut pola belanja masyarakat ke depan akan tergantung faktor fundamental Indonesia yang berkaitan dengan kemampuan industri manufaktur. “Terutama kalau kita lihat dampak dari trade war kepada industri manufaktur kita,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Mandiri Institute, Andre Simangunsong mengungkapkan, Mandiri Spending Index (MSI) per 11 Mei menunjukkan angka 257,9. Hari Buruh dan Waisak menjadi salah satu pendorong belanja masyarakat periode ini.
“Belanja pada Hari Buruh mencapai 85% dari puncak belanja Ramadan tahun ini,” tutur dia.
Menurut Andre, hampir seluruh wilayah provinsi di Indonesia mengalami lonjakan belanja. Perlambatan daya beli hanya terjadi di Bali dan Nusa Tenggara karena periode kuartal I-2025 sampai Mei 2025 terjadi low season masa liburan.
Baca Juga
Begini Jurus BRI Jaga Kualitas Kredit di Tengah Potensi Pelemahan Daya Beli Masyarakat
“Tapi kita optimistis ke depan, Bali dan Nusra akan catch up periode kuartal II-2025,” tegas dia.
Belanja masyarakat terhadap liburan, kata Andre Simangunsong, memiliki catatan tersendiri. Terjadi peningkatan belanja terhadap tiket pesawat, agen perjalanan, dan bahan bakar. Bahkan, masyarakat telah mengantisipasi libur panjang Mei, Juni, dan Juli, saat terjadi momen periode libur anak sekolah.
“Jadi, periode tersebut merupakan periode libur yang saya rasa sudah diantisipasi oleh masyarakat untuk merencanakan liburan ke depan,” papar dia.

