IHSG Mei 2025 Cetak Kinerja Terbaik, Melesat 6,04% hingga Net Buy Rp 5,53 Triliun
JAKARTA, investortrust.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang Mei 2025 cetak kenaikan sebanyak 6,04% dari 6.766 menjadi 7.175. Pemodal asing juga mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham bulan tertinggi sepanjang tahun ini.
Penguatan IHSG sepanjang Mei tertinggi dibandingkan dengan bulan Januari 2025 naik tipis 0,41% dari 7.079 menjadi 7.109, Ferbuari dengan penurunan dahsyat sebanyak 11,80% dari 7.109 menjadi 6.270, Maret 2025 kembali rebound 3,83% dari 6.270 menjadi 6.510, dan April 2025 terjadi penguatan 3,93% dari 6.510 menjadi 6.766.
Baca Juga
Mitratel (MTEL) Bagikan Dividen Tunai Rp 1,48 Triliun dan Spesial Dividen Rp 590,18 Miliar
Selain catatan tersebut, BEI mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham bulanan tertinggi pada Mei 2025 mencapai Rp 5,53 triliun. Angka tersebut membalikkan posisi net sell saham oleh investor pada Januari 2025 senilai Rp 3,70 triliun, Februari 2025 mencapai Rp 18,19 triliun, Maret 2025 dengan net sell Rp 8,02 triliun, dan net sell saham April 2025 sebanyak 20,79 triliun.

Sedangkan lima saham dengan net buy tebesar sepanajang Mei 2025 melanda saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 3,96 triliun, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 2,59 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 2,34 triliun, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 923,51 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 760,80 miliar.
Baca Juga
Pakar: Pengelolaan Pasca Tambang Harus Terintegrasi dengan Transisi Energi Berkelanjutan
Sebaliknya lima saham dengan torehan penjualan bersih (net sell) terbanyak bulan ini adalah PT Astra International Tbk (ASII) mencapai Rp 1,07 triliun, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp 806,64 miliar, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp 595,14 imliar, PT Panin Financial Tbk (PNLF) Rp 482,01 miliar, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 342,13 miliar.

Sedangkan dibandingkan dengan bursa saham Asean, kinerja IHSG BEI tercatat terbaik ketiga dengan penguatan sebanyak 1,35% year to date (ytd). Tertinggi ditorehkan bursa saham Vietnam dengan kenaikan 5,77% dan bursa saham Singapura dengan penguatan 3,28%.
Terburuk dicatatkan bursa saham Thailand dengan penurunan indeks sahamnya mencapai 17,10% ytd, indeks bursa saham Malaysia anjlok 7,24% ytd, dan indeks bursa saham Filipina turun 1,58% hingga Mei 2025.


