Jutawan Kripto dari AS Diduga Siksa Turis Italia Selama 17 Hari untuk Curi Bitcoin
Melansir CNBC International, Selasa (27/5/2025), dokumen pengadilan dan sumber kepolisian menyebut, korban merupakan pria berusia 28 tahun dan disekap sejak 6 Mei lalu setelah bertemu Woeltz. Selama 17 hari, ia disiksa secara brutal. Termasuk dipukul, disetrum dengan kabel listrik, hingga dipaksa mengonsumsi narkotika jenis crack/cocaine.
Menurut sumber yang mengetahui langsung kasus ini, korban berhasil melarikan diri saat pelaku lengah dan berlari ke jalan di mana korban meminta bantuan kepada seorang petugas lalu lintas yang kemudian menghubungi polisi.
“Korban berhasil kabur setelah berpura-pura menyerahkan kata sandi Bitcoin miliknya,” ujarnya.
Baca Juga
Dalam permohonan penahanan, jaksa menyebut bahwa Woeltz memiliki akses ke jet pribadi dan helikopter, serta hubungan luar negara bagian yang meningkatkan risiko pelarian. Ia juga diminta untuk menyerahkan paspornya.
Penggeledahan di rumah sewa mewah enam lantai di Prince Street, yang disewa Woeltz dengan harga antara US$ 30.000 hingga US$ 75.000 per bulan, mengungkapkan berbagai bukti mengerikan. Polisi menemukan senjata api, darah di berbagai lokasi, barang-barang yang digunakan untuk menyiksa, serta foto polaroid korban dalam kondisi terikat.
Baca Juga
Sumber lainnya menyebut Woeltz merupakan trader kripto terkemuka dengan kekayaan mencapai US$ 100 juta, sementara korban memiliki aset sekitar US$ 30 juta. Polisi kini masih memburu satu rekan Woeltz yang diduga ikut terlibat, namun belum terungkap.
Saat ini, Woeltz menghadapi sejumlah dakwaan, termasuk penculikan tingkat pertama yang dapat berujung pada hukuman minimal 15 tahun hingga seumur hidup penjara. Sidang lanjutan dijadwalkan akan digelar dalam waktu dekat ini.

