Agung Podomoro (APLN) Catatkan "Marketing Sales" Rp 445 Miliar hingga April 2025
JAKARTA, investortrust.id – PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 445 miliar (di luar Pajak Pertambahan Nilai/PPN) hingga April 2025 atau 23,42% dari total marketing sales sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp 1,90 triliun.
Menurut Corporate Secretary Agung Podomoro Land, Justini Omas, marketing sales perseroan berasal dari proyek unggulan Podomoro Park Bandung, diikuti Bukit Podomoro Jakarta dan Podomoro City Deli Medan.
“Pencapaianitu mencerminkan kinerja yang solid di tengah tantangan pasar pada kuartal pertama. Ini menegaskan posisi strategis portofolio APLN di kota-kota besar dengan potensi pertumbuhan tinggi,” kata Justini Omas dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin (26/5/2025).
Justini mengklaim capaian perusahaan juga mencerminkan resiliensi dan daya saing proyek-proyek APLN di tengah dinamika pasar properti yang cenderung melambat selama Ramadan. Namun APLN tetap berhasil mempertahankan momentum penjualan.
Baca Juga
Marketing Sales Agung Podomoro Land (APLN) Naik 46,5% Jadi Rp 1,07 Triliun
“Capaian ini menunjukkan bahwa strategi kami dalam merancang proyek yang sesuai kebutuhan pasar, baik sebagai hunian maupun instrumen investasi, berhasil menjawab permintaan konsumen, terutama di kawasan yang berkembang pesat seperti Bandung, Medan, dan Karawang,” papar dia.
Justini Omas menegaskan, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) menjadi sinyal positif yang akan dimaksimalkan perusahaan. BI menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis poin ke level 5,5% pada 21 Mei 2025.
Justini mengakui, kebijakan Bank Sentral tersebut memberi angin segar bagi industri properti, karena turut mendorong peningkatan daya beli masyarakat dan membuka peluang lebih besar untuk mendorong transaksi, baik di segmen residensial maupun komersial.
Optimisme ini, kata Justini, turut diperkuat proyeksi pertumbuhan sektor properti nasional. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan, investasi di sektor properti residensial dan komersial diperkirakan tumbuh 15–18% sepanjang 2025.
Kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) diprediksi meningkat dari 10% pada 2024 menjadi 11,5% tahun ini. Di sisi lain, permintaan terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) juga diproyeksikan tumbuh hingga 20% secara tahunan (year on year/yoy).
Suku Bunga Lebih Kompetitif
Minat KPR, menurut Justini Omas, akan didorong suku bunga yang lebih kompetitif, kemudahan akses pembiayaan, serta berbagai insentif pemerintah. Momentum itu menjadi peluang bagi perusahaan untuk mengakselerasi penjualan, melalui berbagai program pemasaran dan penawaran khusus yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat.
“Kami percaya, sentimen pasar akan menguat, seiring pelonggaran kebijakan moneter. Strategi kami akan difokuskan pada optimalisasi setiap momentum yang ada untuk mendorong pertumbuhan signifikan pada kuartal-kuartal berikutnya,” tegas Justini.
Baca Juga
Demi Bayar Utang, Agung Podomoro Land (APLN) Jual Aset Hotel Pullman Ciawi
Dia menambahkan, tidak hanya fokus pada penjualan proyek residensial, APLN juga memperkuat kontribusi recurring income dari pengelolaan aset komersial, seperti pusat perbelanjaan, persewaan, dan hotel. Hal ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan dan tahan terhadap fluktuasi pasar.
“Diversifikasi pendapatan menjadi pilar penting dalam strategi jangka panjang kami. Dengan mengembangkan dan mengelola aset komersial secara profesional, APLN memastikan keberlangsungan pertumbuhan dan nilai perusahaan ke depan dapat terjaga,” tutur Justini.
Dia mengemukakan, dengan kombinasi strategi pemasaran yang adaptif, portofolio proyek di lokasi strategis, serta momentum positif dari kebijakan moneter oleh pemerintah, APLN optimistis dapat mendorong percepatan penjualan properti pada 2025.

