Bangun Kosambi (CBDK) Tak Khawatir Penurunan Marketing Sales, Ternyata Gara-gara Ini
JAKARTA, investortrust.id – PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang dikendalikan kongsi Agung Sedayu dan Salim Group, mencatatkan penjualan marketing (marketing sales) property senilai Rp 239 miliar. Angka tersebut setara dengan 12% dari target tahun ini mencapai Rp 2 triliun.
Presiden Direktur CBDK Steven Kusumo dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/4/2025), menyebutkan bahwa penurunan marketing sales tersebut akibat penundaan peluncuran produk baru serta alokasi strategis lahan CBD PIK2 untuk pengembangan jangka panjang.
Baca Juga
Melesat lebih dari 34%, Saham Aguan-Salim PANI dan CBDK Pulih?
Meski total marketing sales turun, manajemen CBDK tak terlalu khawatir terhadap target kinerja keuangan tahun ini. “Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penurunan angka pre-sales bukanlah indikator lemahnya permintaan, melainkan bagian dari reposisi strategis perusahaan. Fokus CBDK kini bergeser dari penjualan properti menjadi pengembangan portofolio pendapatan berulang (recurring income),” tulisnya dalam penjelasan resminya.
Salah satunya upaya untuk mengerek recurring incomes, Steven mengatakan, perseroan telah mengembangkan Nusantara International Convention Exhibitions (NICE) dan hotel bintang lima berkapasitas 250 kamar di jantung CBD PIK2. Pembangunan gedung NICE yang terdiri atas tiga bangunan dengan total luas lebih dari 123.000 m² ditargetkan mulai beroperasi secara bertahap Oktober 2025.
Salah satu bangunan ditargetkan menjadi tuan rumah Indonesia CoffeeFestival & Café and Brasserie Expo. Sementara itu, dua gedung lainnya dijadwalkan rampung pada semester II-2026. Hotel berbintang lima yang dikelola anak usaha baru, PT Citra Kirana Bisnis Distrik (CKBD) juga disiapkan untuk mendukung sektor Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) yang sedang berkembang pesat, serta mendongkrak arus wisatawan dan pelaku bisnis ke kawasan PIK2.
Baca Juga
Belum Tiga Bulan Masuk Bursa, Bangun Kosambi (CBDK) sudah Siapkan Buyback Rp 1 Triliun
Steven Kusumo menegaskan bahwa tahun 2025 merupakan momen penting transisi dari penjualan ke penguatan recurring income. “Kami percaya bahwa langkah ini akan memperkuat ketahanan bisnis CBDK dalam jangka panjang, sekaligus menjawab tantangan makroekonomi dengan solusi berkelanjutan,” terangnya.
Meski menghadapi penyesuaian strategi pada 2025, CBDK tetap mencatatkan pertumbuhan stabil dalam empat tahun terakhir. Dengan pencapaian marketing sales sebesar Rp1,7 triliun pada 2021, Rp1,9 triliun (2022), Rp 2,2 triliun (2023), dan Rp 2,1 triliun (2024), CBDK membukukan CAGR sebesar 4,9%. “Dengan fondasi keuangan yang solid, visi pengembangan kawasan bisnis terintegrasi, serta responsif terhadap dinamika pasar, CBDK optimis dapat memperkuat posisinya sebagai katalis utama pertumbuhan properti komersial dan MICE di Indonesia, khususnya di kawasan strategis PIK2,” terangnya.

