Indocement (INTP) Catatkan Laba Rp 210,7 Miliar di Kuartal I-2025
JAKARTA, investortrust.id – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan laba bersih menjadi Rp 210,7 miliar pada kuartal I-2025. Angka tersebut menunjukkan penurunan sebanyak 11,5% dari realisasi periode sama tahun sebelumnya Rp 238 miliar.
Dalam keterangan tertulis Manajemen INTP disebutkan bahwa penurunan ini sejalan dengan pelemahan pendapatan sebanyak 2,6% menjadi Rp 3,97 triliun pada akhir kuartal I-2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 4,08 triliun. Sementara EBITDA pada kuartal I-2025 turun 7,5% menjadi Rp 633 miliar, dibandingkan kuartal I-2024 sebesar Rp 685 miliar.
Baca Juga
Minta Restu Pemegang Saham, Indocement (INTP) Rancang Dua Aksi Ini
Tak hanya itu, INTP membukukan keseluruhan volume penjualan (semen dan klinker) sebanyak 4.364 ribu ton pada kuartal I-2025. "Terutama disebabkan adanya pergeseran perayaan Idul Fitri selama dua minggu, sehingga menyebabkan banyak hari libur dan jumlah hari di mana pengiriman tidak dapat dilakukan di kuartal I-2025," tulis Manajemen INTP Rabu, (14/5/2025).
Di samping itu, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pangsa pasar domestik Indocement secara keseluruhan membaik dari 29,5% pada kuartal I-2024 menjadi 30,1% pada kuartal I-2025 dengan Jawa 37,9% dan luar Jawa 21,9%
Meskipun terjadi kontraksi pada permintaan semen kantong dan semen curah pada kuartal I-2025, permintaan semen meningkat setelah bulan puasa Permintaan atas semen kantong terlihat lebih baik dari semen curah sejak awal tahun.
"Komposisi semen curah pada kuartal I-2025 turun di bawah 30% akibat permintaan yang lebih lambat dalam proyek ibu kota baru dan pemotongan anggaran infrastruktur baru-baru ini. Oleh karena itu, produk semen kantong kemungkinan akan menopang pertumbuhan permintaan semen tahun ini," jelasnya.
Baca Juga
Indocement (INTP) Optimistis Penjualan Semen 2025 Bertumbuh, Sejumlah Faktor Ini Jadi Penopang
Dengan pertimbangan akan ketidakpastian akan situasi permintaan akan semen ke depan, Indocement menerapkan pengendalian biaya yang ketat dimana hal ini sangat penting untuk bertahan di tahun ini.
"Kami memprioritaskan konsumsi bahan bakar alternatif (AF) yang lebih banyak, sebagai salah satu inisiatif kami yang mendorong efisiensi operasional. Proyek konstruksi fasilitas bahan bakar alternatif kami di Kompleks Pabrik Grobogan berjalan dengan baik dan kami meningkatkan fasilitas konsumsi biomassa dan kami harapkan akan selesai pada semester II-2025," ungkapnya.

