Dilanda Profit Taking Saham Big Cap Ini, IHSG Sesi I Ditutup Terjungkal 0,80%
JAKARTA, investortrust.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi I, Senin (26/5/2025), akhirnya ditutup melemah terkena aksi ambil untung. Pelemahan mencapai 57,6 poin (0,80%) menjadi 7.156, dibandingkan saat pembukaan masih naik 17,32 (0,24) menjadi 7.231.
Pelemahan tersebut dipicu atas profit taking saham-saham big cap, seperti TPIA, DCII, GEMS, SGRO, AMMN, BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI. Sedangkan sektor penekan utama adalah sektor keuangan anjlok 1,13%, sektor teknologi jatuh 3,33%, sektor property terjerembab 1,49%, industry 0,54%, dan consumer non primer 0,46%. Sebaliknya kenaikan melanda saham material dasar, energi, dan kesehatan.
Baca Juga
Saham Telkom (TLKM) Mendadak Melesat Jelang RUPST Besok, Ternyata Tiga Agenda Ini Penentu
Meski IHSG terjatuh, saham PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) berhasil melesat hingga cetak auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 34,48% menjadi Rp 156. PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) melesat 19,83% menjadi Rp 139, PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) naik 13,98% menjadi Rp 106.
Kenaikan juga melanda saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) naik 13,76% menjadi Rp 248, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menguat 9,90% menjadi Rp 422. Sebaliknya penurunan dalam melanda TOTL, FAST, LPPF, DCII, SGRO, dan TPIA.
Sedangkan IHSG pekan lalu ditutup melesat 1,51% menjadi 7.214. Kapitalisasi (market cap) BEI juga melesat sebanyak 1,97% menjadi Rp 12.561 triliun. Penguatan disertai pembelian bersih (net buy) saham oleh investor asing mencapai Rp 2,13 triliun.
Baca Juga
Harga Emas Antam Turun Efek Trump Longgarkan Tarif Eropa, Siap Beli Sekarang?
Penyumbang utama kenaikan IHSG pekan lalu adalah saham sektor material dasar sebanyak 9,42%, energi menguat 1,95%, sektor transportasi 7,90%, sektor energi 1,95%, dan sektor keuangan 1,35%. Sebaliknya penurunan paling dalam melanda saham sektor teknologi 2,59%.
Sedangkan sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd) 2025, penguatan IHSG telah mencapai 1,90% setelah berhasil cetak level 7.214 pada penutupan kemarin, dibandingkan penutupan akhir tahun 2024 level 7.079. Sebelumnya, IHSG sempat mencapai posisi terendah level 5.967 atau dengan penurunan lebih dari 15% pada 9 April.

