Jelang Diakuisisi Investor Singapura, Saham Platinum Wahab (TGUK) Mendadak Suspend
JAKARTA, investortrust.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan (suspend) perdagangan saham PT Platinum Wahab Nusanatara Tbk (TGUK), sering lomaptan harga lebih dari 144% menjadi Rp 136 dalam sebulan terakhir.
Manajemen BEI dalam penjelasan resminya, Senin (26/5/2025), menyebutkan bahwa BEI menghentikan sementara perdagangan saham TGUK mulai sesi I hari ini setelah terjadi kenaikan harga kumulatif siginfikan. Suspend bagian dari perlindungan kepada investor.
Baca Juga
Saham Platinum Wahab (TGUK) Mendadak ARA, Ternyata Ada Informasi Penting Ini
Lompatan harga saham TGUK hingga mencatatkan kenaikan hingga auto reject atas (ARA) pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu terdorong rencana investor asal Singapura, Visionary Capital Global Pte Ltd, akan mengakuisisi sebanyak 69,34% saham Platinum Wahab (TGUK).
Dalam surat yang ditandatangani Direktur Visionary Capital Global Agus Suhada dan Antonius Bobby Siswanto di BEI, Jumat (23/5/2025), disebutkan bahwa Visionary akan mengakuisisi sebanyak 69,34% saham TGUK dari pengendali PT Dinasti Kreatif Indonesia. “Setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan saham tersebut, pembeli akan menjadi pengendali baru TGUK,” tulis surat resmi Visionary Capital.
Visionary Capital juga menyebutkan bahwa akuisisi bertujuan untuk pengembangan dan ekspansi bisnis grup Visionary Capital. Negosiasi sehubungan dengan akuisisi dan penyelesaian transaksi akan dilakukan secara langsung antara pembeli dengan para penjual.
Baca Juga
Transaksi Saham PAM Mineral (NICL) Dibuka Kembali dan Masuk FCA
Hingga kini, Visionary mengakui tahapan negosiasi akuisisi sedang berlangsung, seperti penetapan nilai final akuisisi dan waktu penyelesaian. Setelah penyelesaian transaksi, sebagai pengendali baru TGUK, Visionary Capital Global akan juga melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan pasar modal Indonesia.
Sebelum pengumuman ini, Anthony Lesmana, salah satu pemegang saham TGUK, terpantau melepas puluhan juta saham TGUK. Anthony melepas sebanyak 89,50 juta saham TGUK atau 2,5% dengan harga Rp 56 pada 7 Mei. Dirinya kembali melepas 89,5 juta saham TGUK atau 2,51% dengan harga Rp 50 pada 9 April. Aksi ini menjadikan total saham miliknya berkurang dari 12% emnjadi 7,62%.

