Transaksi Saham PAM Mineral (NICL) Dibuka Kembali dan Masuk FCA
JAKARTA, investortrust.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) di pasar regular dan pasar tunai mulai sesi I, Senin (26/5/2025). Secara bersamaan saham ini dimasukkan dalam papan pemantauan khusus (PPK) dengan mekanisme perdagangan full call auction (FCA).
Perdagangan saham perusahaan pertambangan nikel (NICL) ini sebelumnya dihentikan sementara atau suspend kedua sejak 16 Mei 2025. Suspend tersebut dipicu atas lonjakan harga saham mencapai 213% dalam sebulan terakhir. Sedangkan kenaikan harga year to date (ytd) telah mencapai 307%.
Baca Juga
IHSG Berpeluang Lanjutkan Reli dengan Tiga Saham Ini Direkomendasi Beli
Terkkait lompatan harga saham tersebut, Dirut NICL Ruddy Tjanaka dalam keterangan resminya di BEI menyebutkan bahwa tidak terdapat fakta material yang dapat memengaruhi harga saham perseroan.
Hingga kuartal I-2025, NICL berhasil mencatatkan lonjakan pendapatan dari Rp 116,79 miliar menjadi Rp 543,91 miliar. Kenaikan ini ditopang peningkatan pesat laba kotor dari Rp 43,29 miliar menjadi Rp 291,81 miliar. Laba usaha membumbung dari Rp 19,56 miliar menjadi Rp 251,91 miliar.
Seiring dengan kenaikan tersebut, laba bersih periode berjalan NICL melesat 1.418% dari Rp 12,72 miliar menjadi Rp 193,13 miliar. Laba per saham juga naik drastis dari Rp 1,15 menjadi Rp 18,13 per saham.
Baca Juga
Saham Tambang Ini (NICL) Melesat 226% dalam Sebulan, Ternyata Ada Fakta Menarik Berikut
Sebelumnya, Christopher Sumasto Tjia selaku pengendali terpantau agresif memborong saham NICL dalam dua bulan terakhir. Sebanyak 28,77 juta saham dengan harga bervariasi dibeli dalam kurun waktu 26 Maret hingga 15 Mei 2025.
Christopher juga menjabat sebagai direktur utama PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) dan PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) yang mengelola proyek property di Balikpapan. Christopher adalah putra konglomerat Adi Sumasto Tjia yang memiliki sejumlah proyek property di berbagai kota di Indonesia.
Bedasarkan data registrasi pemegang saham, PT Pam Metalindo bertindak sebagai pengendali dengan kepemilikan 43,23% saham NICL. Sisanya dimiliki PT Artha Perdana sebanyak 28,82% dan masyarakat sebanyak 27,95%. Sedangkan Christopher Sumasto Tjia bertindak sebagai pemilik manfaat terakhir dari kepemilikan saham NICL.

