Sebelum Saham PAM Mineral (NICL) Melesat 260% hingga Disuspensi, Pengendali Lakukan Aksi Ini
JAKARTA, investortrust.id – Pengendali Christopher Sumasto Tjia terpantau agresif memborong saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) dalam dua bulan terakhir. Sebanyak 28,77 juta saham dengan harga bervariasi dibeli dalam kurun waktu 26 Maret hingga 15 Mei 2025. Aksi borong tersebut memicu lompatan 260% saham ini sepanjang periode tersebut.
Aksi borong terakhir saham NICL oleh Christopher dilakukan Kamis (15/5/2025) atau sebelum terkena suspend saham kedua. Dirinya membeli sebanyak 1,25 juta dengan harga Rp 1.047 atau dengan nilai Rp 1,3 miliar.
Sejak Christopher agresif memborong saham dari pasar, harga saham NICL mendadak melesat sebanyak 260,54% dari level Rp 292 pada 26 Maret menjadi Rp 1.060 pada penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) per Kamis (15/5/2025).
Baca Juga
Dipicu lompatan harga tersebut, perdagangan saham NICL akhirnya dikenakan penghentian sementara (suspend) hari ini. Suspend tersebut merupakan yang kedua dalam sepekan terakhir.

Christopher Sumasto Tjia
Lompatan harga saham NICL juga terdorong penguatan pesat kinerja keuangan sepanjang kuartal I-2025. Pendapatan NICL melesat dari Rp 116,79 miliar menjadi Rp 543,91 miliar pada kuartal I-2025.
Kenaikan tersebut berdampak terhadap peningkatan pesat laba kotor dari Rp 43,29 miliar menjadi Rp 291,81 miliar. Laba usaha perseroan juga membumbung tinggi dari Rp 19,56 miliar menjadi Rp 251,91 miliar.
Baca Juga
Saham Tambang Ini (NICL) Melesat 226% dalam Sebulan, Ternyata Ada Fakta Menarik Berikut
Seiring dengan kenaikan tersebut, laba bersih periode berjalan NICL melesat 1.418% dari Rp 12,72 miliar menjadi Rp 193,13 miliar. Laba per saham juga melesat drastis dari Rp 1,15 menjadi Rp 18,13 per saham.
Bedasarkan data registrasi pemegang saham, PT Pam Metalindo bertindak sebagai pengendali dengan kepemilikan 43,23% saham NICL. Sisanya dimiliki PT Artha Perdana sebanyak 28,82% dan masyarakat sebanyak 27,95%. Sedangkan Christopher Sumasto Tjia bertindak sebagai pemilik manfaat terakhir dari kepemilikan saham NICL.
Christopher juga menjabat sebagai direktur utama PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) dan PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) yang mengelola proyek property di Balikpapan. Christopher adalah putra konglomerat Adi Sumasto Tjia yang memiliki sejumlah proyek property di berbagai kota di Indonesia.

