Ditopang Saham Emiten Prajogo Ini, IHSG Melesat hingga Akhirnya Bertengger di 7.214
JAKARTA, investortrust.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/5/2025), ditutup melompat sebanyak 47,18 poin (0,66%) menjadi 7.214,16 dengan nilai transaksi Rp 11 triliun. Lompatan tersebut dimotori kenaikan pesat saham market cap besar PT Chandra Asri Paicific Tbk (TPIA).
Level penutupan IHSG tersebut menjadi pencapain tertinggi IHSG terhitung sejak 24 Januari 2025. Bahkan, intraday hari ini sempat menembus level 7.223,255.
Baca Juga
Saham Chadra Asri (TPIA) Melesat Salip Market Cap BREN, Intip Tiga Katalis Ini
Secara sektor, penopang utama datang dari saham sektor material dasar dengan penguatan 3,17%, sektor industry 0,74%, sektor keuangan 0,64%, sektor teknologi 0,39%, dan sektor transportasi 1%. Sebaliknya penurunan melanda saham sektor consumer non primer, property, consumer primer, property, dan infrastruktur.

Sejalan dengan kenaikan tersebut, dua saham ini cetak penguatan pesat saham PT Platinum Wahab Nusanatara Tbk (TGUK) naik hingga auto reject atas (ARA) 34,31% menjadi Rp 137 dan PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) cetak ARA dengan kenaikan 34,88% menjadi Rp 116.
Penguatan pesat juga melanda saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) naik 16,67% menjadi Rp 350, saham emiten yang dikendalikan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) naik 10,76% menjadi Rp 10.550, dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melesat 12,55% menjadi Rp 2.600.
Baca Juga
Bidik Pasar Timur Tengah, Ini Strategi Malindo Feedmill (MAIN) Genjot Kinerja di 2025
Sebaliknya penurunan melanda saham MSIN sebanyak 12% menjadi Rp 550, MITI sebanyak 12,12% menjadi Rp 174, BESS melemah 8,53% menjadi Rp 1.340, CTBN turun 7,79% menjadi Rp 4.500, dan JAWA melemah 6,52% menjadi Rp 129.
IHSG kemarin bukukan penguatan sebanyak 24,52 poin (0,34%) menjadi 7.166,98 dan investor asing kembali mencetak pembelian bersih (net buy) saham mencapai Rp 621,41 miliar. Net buy terbanyak melanda saham BBRI, BBCA, BMRI, ANTM, dan GOTO.
Kenaikan indeks kemarin didukung penguatan sejumlah sektor saham, yaitu saham sektor material dasar 2,12%, sektor consumer primer 1,25%, sektor transportasi 2,05%, teknologi 0,82%, dan sektor energi 0,32%. Sebaliknya pelemahan melanda saham sektor property,consumer non primer, infrastruktur, industry, dan kesehatan.

