IHSG Ditutup Melesat 44,38 Poin, Saham Emiten Prajogo Perkasa
JAKARTA, investortrust.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/6/2025), ditutup menguat sebanyak 44,38 poin (0,63%) menjadi 7.113. Pergerakan dalam rentang 7.069-7.136 dengan nilai transaksi Rp 13,15 triliun.
Kenaikan tersebut ditopang penguatan sejumlah saham big cap dan emiten Prajogo Pangestu, seperti saham AMMN melesat 6,40%, BREN naik 3,25%, TPIA naik 3,79%, DSSA naik 1,25%, dan BRPT menguat 17,05%.
Baca Juga
Catat! Saham Sektor Ini Siap Menyambut Lonjakan Konsumsi Iduladha
Sedangkan penyumbang utama secara sektor datang dari saham sektor material dasar dengan kenaikan 1,74%, sektor konsumer primer sebanyak 0,68%, sektor energi 0,50%, sektor teknologi menguat 0,29%, sektor konsumer primer 0,68%, dan sektor industri menguat 0,22%. Sebaliknya penurunan melanda saham sektor konsumer non primer, kesehatan, dan infrastruktur.
Di tengah penguatan indeks perdagangan terakhir pekan ini, saham ditutup melesat hingga auto reject atas (ARA), yaitu PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) menguat 24,62% menjadi Rp 486 dan PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) naik 19,98% menjadi Rp 30.325.

Kenaikan juga melanda saham PT Silo Maritime Perdana Tbk (SHIP) naik 21,74% menjadi Rp 2.800, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) sebanyak 20% menjadi Rp 120, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 17,05% menjadi Rp 1.510.
Sebaliknya penurunan dahsyat melanda saham IOTF sebanyak 14,65% menjadi Rp 169, BPFI turun 14,56% menjadi Rp 352, AYLS turun 14,49% menjadi Rp 118, LPIN anjlok 13,33% menjadi Rp 390, dan PTSP turun 12,02% menjadi Rp 915.
Baca Juga
Dharma Satya (DSNG) Bagikan Dividen Rp 254 Miliar, Nilainya per Saham Segini
IHSG kemarin ditutup rebound dengan kenaikan 24,22 poin (0,34%) menjadi 7.069,04, meski demikian pemodal asing kembali melanjutkan penjualan bersih (net sell) saham senilai Rp 440,09 miliar, terbanyak BBRI, BBCA, dan BMRI.
Kenaikan IHSG kemarin didukung kenaikan beberapa sektor saham, seperti saham sektor material dasar 4,60%, sektor konsumer primer 1,28%, sektor teknologi 1,41%, sektor kesehatan 1,49%, dan sektor infrastruktur 0,65%. Sebaliknya penurunan melanda saham setktor industri dan keuangan.

