Dividen Adaro Andalan (AADI) Disepakati US$ 2,2 Miliar, Sudah Dibagi Sebagai Interim
JAKARTA, investortrust.id – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) menetapkan total dividen sebesar US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 35,73 triliun (kurs jisdor 31 Desember 2024) untuk tahun buku 2024. Dividen yang sudah dibagikan kepada pemegang saham tahun lalu tersebut ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 di Cyber 2 Tower, Kamis (22/5/2025).
Dividen tersebut telah dibagikan sebagai dividen interim, sebelum PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) melaksanakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Dividen sejumlah US$ 2,2 miliar tersebut, setara dividend payout ratio (DPR) 183% dari laba bersih tahun lalu.
Pembagian keuntungan tersebut, berasal dari laba bersih AADI tahun 2024 sebesar US$ 858,92 juta ditambah US$ 1,35 miliar dari laba ditahan perseroan. “Sehingga US$ 2,21 miliar ditetapkan sebagai dividen tunai final perseroan tahun 2024 yang seluruhnya telah didistribusikan kepada pemegang saham pada Juni 2024,” tulis manajemen dalam paparan mata acara kedua RUPST 2025.
Baca Juga
Saham ADRO dan AADI Melesat jelang RUPS, Seberapa Tinggi bisa Menguat?
Sisa laba bersih perseroan sebesar US$ 341,87 juta pun akan dibukukan sebagai laba ditahan.
Dalam prospektus IPO, Adaro Andalan memang telah menyatakan baru akan membagi dividen untuk tahun buku 2025, dengan rasio mencapai 45% dari laba bersih.
Sebagai informasi, tahun lalu Adaro Andalan mencatatkan laba bersih US$ 1,21 miliar atau setara dengan Rp 19,56 triliun berdasarkan kurs jisdor per 31 Desember 2024, naik 5,85% (yoy).
Sebelumnya, anak usaha PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) tersebut membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 1,14 miliar sepanjang 2023.
“Kami senang karena dapat melaporkan satu lagi tahun dengan kinerja yang memuaskan, dengan pencapaian yang lebih tinggi dalam volume pengupasan lapisan penutup, produksi, maupun penjualan,” ungkap Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Andalan Indonesia Julius Aslan, Selasa (4/3/2025) malam.
Baca Juga
Saratoga (SRTG) Tambah Saham Adaro Andalan (AADI), Langsung Cuan Puluhan Miliar
Laba bersih perseroan naik, di tengah penurunan pendapatan sekitar 10% (yoy) menjadi menjadi US$ 5,31 miliar akibat pelemahan harga batu bara. Pasalnya, Adaro Andalan (AADI) sebenarnya mencetak rekor produksi dan penjualan yang masing-masing naik 8% dan 7% atau sebesar 65,82 juta ton dan 68,06 juta ton. Jumlah ini melampaui target yang berkisar 61-62 juta ton.
Peningkatan kinerja operasional itu pun diopset dengan penurunan 17% pada rata-rata harga jual (average selling price/ASP) batu bara AADI. Dari total pendapatan US$ 5,31 miliar tersebut, Adaro Andalan mengeluarkan beban pokok pendapatan sebesar US$ 3,85 miliar yang juga turun yakni 8% (yoy). Penurunan beban, terutama karena biaya royalti kepada pemerintah yang dibayarkan Adaro Indonesia (AI) berkurang dibandingkan tahun sebelumnya, akibat penurunan rata-rata harga jual batu bara.

