Wahana Interfood (COCO) Melambung 143%, Begini Isu Terakhirnya
JAKARTA, investortrust.id – Harga saham PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) melesat hingga auto reject atas (ARA) dalam tiga hari perdagangan terakhir mencapai 143% menjadi Rp 175. Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai memasukkan saham ini dalam daftar unusual market activity (UMA).
Berdasarkan data, saham COCO telah melambung dari level penutupan 15 Mei senilai Rp 72 menjadi Rp 175 per saham pada penutupan sesi I, Selasa (20/5/2025). Lompatan harga saham COCO justru makin kencang setelah Komisaris Utama COCO Gde Iswantara dan Komisaris Independen Tonny Sutanto Mahadarta mengajukan pengunduran diri.
Baca Juga
Lompatan harga saham tersebut juga sejalan dengan rencana perseroan untuk mengubah kegiatan bisnis utama, yaitu penambahan kegiatan usaha baru industry pengolahan gula lainnya bukap sirop dan kegiatan usaha industry tepung campuran dan adonan tepung.
Terkait penambahan bisnis ini, manajemen COCO menyebutkan, bisa mengerek naik kinerja keuangan ke depan. Penambahan kegiatan usaha ini akan memperluas segmen usaha yang telah dijalankan oleh perseroan, sehingga berpotensi mendapatkan tambahan pendapatan atas kegiatan usaha tersebut.
Aksi ini juga diharapkan meningkatkan kontribusi COCO terhadap kemajuan industri food and bevarage di Indonesia serta menjadi perusahaan yang mampu bersaing secara sehat dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggannya.
Baca Juga
“Adapun keuntungan yang diperoleh COCO dari penambahan usaha ini adalah mendukung pertumbuhan jangka panjang serta dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan. Aksi ini juga bisa memperluas lini usaha yang ada, memperkuat model bisnis perusahaan, mengoptimalkan peluang bisnis yang baru muncul,” terangnya.
Sedangkan dari sisi kinerja keuangan, perseroan justru mencatat penurunan pendapatan dari Rp 41,48 miliar menjadi Rp 36,36 miliar. Penurunan tersebut memicu rugi bersih periode berjalan meningkat dari Rp 8,74 miliar menjadi Rp 18,25 miliar.
COCO merupakan perusahaan bidang industri pengolahan biji kakao dan cokelat yang dikendalikan Mahogany Global dengan kepemilikan 61,12% saham. Sisanya dikuasai PT Inter Jaya Corpora 5,68% dan masyarakat 33,2%.

