Bisnis Makin Moncer! Rukun Raharja (RAJA) Siapkan Gebrakan Gas hingga Pipa BBM pada 2025
JAKARTA, investortrust.id – PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), emiten penyedia energi terintegrasi dari hulu ke hilir, hingga kuartal I-2025 mencatat peningkatan laba tahun berjalan menjadi US$ 9,21 juta dari kuartal I 2024 sebesar US$ 8,06 juta yang mencerminkan peningkatan efisiensi operasional serta efektivitas strategi bisnis.
RAJA optimistis bisa mencatat kinerja unggul hingga akhir 2025 dengan gebrakan di sektor gas, LNG hingga pipa BBM.
Adapun RAJA masuk nominasi sebagai pemenang dalam ajang "The Best Investortrust Companies 2025" untuk kategori pemenang sektoral bidang energi yang akan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (27/5/2205).
Sedangkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga kuartal I 2025 justru turun dari US$ 7,20 juta menjadi US$ 6,72 juta. Penurunan akibat peningkatan laba yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali. Hal ini tak lepas dari divestasi 30% saham pada anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu (RATU).
Dalam rilis kinerja keuangan RAJA di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (21/5/2025), RAJA berhasil mempertahankan pertumbuhan pendapatan menjadi US$ 66,08 juta pada kuartal I 2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$ 61,64 juta.
Peningkatan pendapatan didorong bertambahnya volume penjualan gas, pengoperasian jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau, serta pertumbuhan pendapatan dari bisnis operation and maintenance (O&M) RAJA di wilayah Ubadari, Papua Barat.
Sejalan dengan itu, laba bruto naik dari US$ 16,17 juta menjadi US$ 18,74 juta. Laba sebelum pajak penghasilan juga meningkat dari US$ 11,04 juta menjadi US$ 12,17 juta.
Divestasi
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) pada 17 Maret 2025 mendivestasi alias melepas sebanyak 144,983 juta saham atau 5,34% saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).
Beberapa waktu sebelumnya, RAJA juga melepas sebanyak 126,521 juta saham di RATU. Jumlah ini mewakili 4,66% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam RATU.
Saat itu, transaksi dilakukan sebagai bagian strategi RAJA dalam mengoptimalkan portofolio investasinya agar lebih selaras dengan fokus utama bisnis perusahaan dan dan mendorong ekspansi jangka panjang.
Baca Juga
Rukun Raharja (RAJA) Pertahankan Pertumbuhan Kinerja Keuangan Kuartal I-2025, Nilainya Segini
Selain itu, pelepasan saham RATU untuk memperkokoh struktur permodalan dan memberi fleksibilitas keuangan RAJA. Alhasil, jika diakumulasikan dalam dua transaksi terakhir, RAJA telah melepas 10% kepemilikan sahamnya di RATU.
Corporate Secretary PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Yuni Pattinasarani mengatakan, transaksi penjualan saham ini tidak mempengaruhi pengendalian RAJA atas RATU.
“RAJA tetap mempertahankan statusnya sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan saham sebesar 70%,” ujar dia dalam keterbukaan informasi, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Martet 2025 lalu.
Namun, RAJA tidak mengungkap investor yang membeli saham RATU tersebut.
Prospek 2025
Direktur Utama PT Rukun Raharja (RAJA) Djauhar Maulidi mengungkapkan, Rukun Raharja (RAJA) memprioritaskan pengembangan bisnis di sektor midstream dan downstream guna memperkuat rantai nilai energi.
Perusahaan sedang mengkaji rencana akuisisi perusahaan distribusi gas. Aksi korporasi ini ditargetkan rampung pada semester I 2025 mengingat RAJA telah meneken perjanjian jual beli saham dengan perusahaan di Banten.
Selain itu, RAJA juga membuka opsi untuk mengakuisisi perusahaan infrastruktur migas lepas pantai (off shore), seperti perusahaan kapal minyak atau fasilitas pemrosesan lainnya.
Baca Juga
Raih Kontrak dari Pertamina, Rukun Raharja (RAJA) Siapkan Investasi Rp 982,45 Miliar
Investment Analyst Stockbit Sekuritas Theodorus Melvin menyampaikan, akuisisi tersebut dilakukan RAJA untuk mengoptimalkan posisi debt to EBITDA perusahaan yang saat ini tergolong rendah atau di level 1,54 kali, dan akan kembali turun akibat peningkatan ekuitas dari hasil divestasi 10% saham RATU senilai Rp 319 miliar di harga Rp 1.175 per saham.
"Agenda akuisisi juga dilakukan RAJA melalui anak usahanya RATU," kata Theodorus dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini
Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Farras Farhan dan Hernanda Cahyo dalam risetnya 18 Februari 2025 lalu meyakini, dengan adanya potensi akuisisi blok migas oleh RATU dan proyek dengan margin tinggi, maka EBITDA RAJA pada 2026 diperkirakan dapat mencapai US$ 81 juta atau naik 13% year on year (yoy), serta berpeluang kembali tumbuh 74,9% yoy menjadi US$ 143 juta pada 2027 mendatang.
Di sisi lain, laba bersih RAJA pada 2026 nanti kemungkinan turun 10% yoy menjadi US$ 21 juta karena adanya pembengkakan biaya pembiayaan. Namun, seiring tingkat utilisasi proyek yang makin optimal, laba bersih RAJA diharapkan kembali melesat hingga 216% yoy menjadi US$ 67 juta pada 2027.
RAJA menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar US$ 70- US$ 100 juta pada 2025 untuk proyek-proyek baru secara bertahap. Di antaranya proyek pengerjaan kompresor gas di Sulawesi Selatan dan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda.
Hingga kuartal I 2025, realisasi capex telah mencapai US$ 7 juta atau sekitar 10% dari total alokasi. Penyerapan capex ini terutama digunakan untuk pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan.
Selain itu, RAJA dan mitra strateginya sudah menyelesaikan studi kelayakan untuk pembangunan terminal liquefied natural gas (LNG) di Cilegon, Banten.
Dividen Rp 250 miliar
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang dikendalikan Happy Hapsoro, suami Puan Maharani, membagikan dividen Rp 60 per saham atau senilai Rp 250 miliar. Hal itu diputuskan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 bertempat di Thamrin Nine Ballroom, Chubb Square, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
Jumlah dividen tersebut setara dengan payout ratio sebesar 59% dari laba bersih tahun 2024 atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 39%.
Baca Juga
Rukun Raharja (RAJA) Divestasi Sebagian Saham Raharja Energi (CEPU), Prajogo Pangestu Masuk?
Dalam kesemapatan itu, para pemegang saham menyetujui pemberhentian dengan hormat Sumantri dari jabatannya sebagai direktur dan Orias Petrus Moedak dari jabatannya sebagai komisaris independen RAJA.
Dengan demikian, susunan manajmeen terbaru adalah Direktur utama Djauhar Maulidi dan direktur Ogi Rulino. Sementara komisaris utama Rudiantara, komisaris M. Arsjad Rasjid. Adapun komisaris independen adalah Rachmat Gobel dan D. Andhi Nirwanto
Dikutip dari situs resmi perusahaan, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) berdiri pada 24 Desember 1993. Perjalanan perseroan bermula dari bisnis properti (real estate).
Seiring perkembangan usaha, pada 22 Januari 2003, Rukun Raharja resmi terdaftar sebagai perusahaan terbuka melalui pencatatan saham di Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia) dengan kode saham RAJA.
Pada 2004, RAJA melakukan ekspansi bisnis ke bidang jasa logistik dan pengelolaan pelabuhan di Sulawesi Utara.
Hingga akhirnya pada 2010, RAJA beralih menjadi penyedia energi terintegrasi dari hulu ke hilir yang fokus menjalankan empat pilar bisnis utama, yaitu infrastruktur gas, erdagangan gas, pembangkit, dan bisnis hulu energi.

