Sinergi Inti Andalan (INET) Ungkap Dua Proyek Ini bisa Dongkrak Berlipat-lipat Pendapatan ke Depan
JAKARTA, investortrust.id – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) optimistis pertumbuhan kuat kinerja keuangan akan berlanjut. Pertumbuhan tersebut ditopang sejumlah aksi korporasi yang tengah disiapkan. Proyek baru tersebut berpotensi mendongkrak kinerja berlipat-lipat ke depan.
Potensi berlanjutnya pertumbuhan kierja terlihat dari peningkatan kinjerja keuangan sepanjang 2024 dan kuartal I-2025. Hingga Maret 2025, perseroan cetak kenaikan pendapatan dari Rp 7,69 miliar menjadi Rp 12,01 militar dan laba bersih melesat dari Rp 528 juta menjadi Rp 1,53 miliar.
Baca Juga
Produksi Konsisten Naik dan Valuasi Saham Atraktif, Energi (ENRG) Simpan Potensi Lompatan Harga Ini
Direktur INET Muhammad Arif menyebutkan, sumber pertumbuhan kuat perseroan ke depan akan datang dari dua proyek yang sedang dipersiapkan, yaitu kabel bawah laut (submarine cable) dan dan fiber to the home (FTTH) kontraktor.
Perseroan akan membangun kabel bawah laut yang Jakarta menuju Singapura dan diharapkan menjadi sumber pertumbuhan pendapatan baru ke depan. Pengembangan kabel bawah laut berkisar Rp 200-300 miliar dengan utlisasi selama 15 tahun. Segmen ini diharapkan berkontribusi sebanyak Rp 474 miliar terhadap total pendapatan dengan target gross profit berkisar 50-64%.
Pertumbuhan pesat kinerja keungan INET juga ditargetkan datang dari entitas baru PT Internet Anak Bangsa (IAB). Anak usaha ini fokus pada kegiatan usaha sebagai kontraktor pembangunan jaringan Fiber To The Home (FTTH) bagi para perusahaan Internet Service Provider (ISP). Perseroan menargetkan 1 juta pembangunan homepass baru.
Baca Juga
Pantas Sahamnya Melesat hingga Suspend, Sinergi Network (INET) Ternyata Rancang Aksi Ini
IAB tengah memproses mendapatkan proyek penggelaran FTTH dengan target pasar spesifik dengan layanan lebih terjangkau. Target pendapatan dari proyek 1 juta pembangunan FTTH ini mencapai Rp 240 miliar dan recurring income dari pemeliharaan senilai Rp 192 miliar per tahun. “Dengan demikian proyeksi pendapatan INET dari projek ini per tahun mencapai Rp 432 miliar,” terangnya.
Terkait pendanaan kedua proyek besar tersebut, manajemen INET mengungkap, disiapkan pendapatan kasi internal, pihak ketiga, hingga penerbitan saham baru. Perseroan sebelumnya telah merilis rencana untuk penerbitan saham baru. Saat ini, saham INET ditransaksikan di papan pemantauan khusus akibat setelah mengalami suspensi perdagangan lebih dari satu hari bursa.

