Saham Emiten Emas ANTM dan HRTA Terkoreksi Dua Hari Beruntun, Begini Pandangan Analis
JAKARTA, investortrust.id – Sejumlah saham emiten emas, seperti PT aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) masih tergerus, sejak perdagangan pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI) pasca-libur Waisak, Rabu (14/5/2025).
Hari ini, saham HRTA terkoreksi sekitar 2,5%, sesaat sebelum penutupan perdagangan sesi II, Kamis (15/5/2025). Sedangkan dalam jarak satu pekan, harga saham HRTA telah berkurang 15,6% menjadi sekitar Rp 595.
Baca Juga
Melesat Ungguli Saham Bank Papan Atas Lainnya, Bagaimana Target Harga BRI (BBRI)?
Sedangkan harga saham ANTM hari ini cenderung stabil, setelah kemarin hampir mencatatkan penurunan 5%, lebih tepatnya sebesar 4,85% menjadi Rp 2.550. Namun analisis pergerakan saham ANTM dilihat dari data bursa, masih terhitung stabil dalam sepekan dan masih tumbuh dalam satu bulan terakhir yang sebesar 50,89%.
“ANTM dan HRTA mengalami koreksi wajar, karena terjadi gencatan perang dagang antara AS dan China. Hal ini membuat investor lebih meningkatkan risk appetite untuk berinvestasi pada emiten di pasar modal yang memberi return lebih besar, meski bisa memberi risiko yang besar juga,” papar Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta.
Dengan begitu, mantan senior institutional analyst Binaartha Sekuritas itu mewajarkan penurunan harga saham ANTM dan HRTA. Secara teknikal, Nafan menilai, kenaikan harga kedua saham tersebut sudah cukup ekstrem sebelumnya. “Jadi wajar secara sentimen maupun teknikal keduanya wajar mengalami koreksi sehat,” tegas dia.
Baca Juga
Tetap Bullish, UBS Investment Bank Prediksi Harga Emas Tahun Ini US$ 3.500 per Ons
Sementara itu, Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama Kiswoyo Adi Joe menambahkan, ada kalanya harga suatu saham tidak mencerminkan kondisi fundamental bisnis suatu perusahaan. Melihat harga saham ANTM dan HRTA yang sudah meningkat tinggi, Kiswoyo turut memandang bahwa penurunan keduanya merupakan koreksi wajar.
“Harga emas mulia juga (turun) cukup dalam kan sebelumnya, penurunan harga emas dunia. Semua harga komoditas ini cepat atau lambat akan ikut harga global. Tetapi perang dagang kemudian memberikan dampak berbeda lagi terhadap saham-saham tersebut,” pungkasnya.

