Melesat Ungguli Saham Bank Papan Atas Lainnya, Bagaimana Target Harga BRI (BBRI)?
JAKARTA, investortrust.id - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil menjadi saham dengan penguatan tertinggi dari daftar empat saham bank papan atas atau KBLI IV. Penguatan saham bank BUMN terbesar ini telah mencapai 9,79% sepanjang Mei 2025 berjalan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBRI telah melesat dari level penutupan akhir April 2025 bernilai Rp 3.850 menjadi Rp 4.260 pada penutupan sesi I, Kamis (15/52025). Sedangkan sepanjang sesi I hari ini, saham BBRI melesat mengungguli tiga saham bank besar lainya, kenaikan sebanyak 4,16% menjadi Rp 4.260.
Baca Juga
Bank Pulih! Saham BBRI, BBNI, BRIS, dan BBTN Ditutup di Atas Harga Penutupan Akhir 2024
Penguatan saham BBRI sepanjang sesi I tertinggi dibandingkan kenaikan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebanyak 3,96% menjadi Rp 5.250, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 3,20% menjadi Rp 4.510, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,81% menjadi Rp 9.350.
Tak hanya itu, saham BBRI tercatat sebagai penyumbang terbesar pembelian bersih (net buy) oleh investor asing kemarin dengan nilai Rp 1,2 triliun. Ini merupakan net buy terbanyak yang dicatatkan BBRI sepanjang tahun ini.
Lalu, bagaimana prospek saham ini ke depan? Sucor Sekuritas dalam riset terakhirnya mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga Rp 5.525. Begitu juga dengan Verdhana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga Rp 5.000, bandingkan dengan harga penutupan saham ini pada sesi I hari ini level Rp 4.250.

Dirut BRI Hery Gunadi
Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis mengatakan, penurunan laba BBRI akibat kenaikan biaya kredit menjadi 3,5% pada kuartal I-2025 atau berada di atas prouyeksi sekitar 3-3,2%. Meski masih tinggi, BRI mulai mennunjukkan perbaikan biaya kredit. Sedangkan kualitas aset kredit, khususnya kredit mikro, masih menunjukkan kenaikan rasio kredit bermasalah.
Baca Juga
Saham Bank Dibuka Melesat Dipimpin BBRI, Begini Target Harganya
“Secara umum, kami memproyeksikan bahwa realisasi laba bersih BRI kuartal I-2025 sudah sesuai dengan estimasi Sucor Sekuritas atau merefleksikan 24% dari target,” terangnya.
Sementara itu, analis Verdhana Sekuritas Erwin Wjiaya mengatakan, BRI diprediksi masih menghadapai tantangan biaya kredit tinggi khususnya berumber dari kredit mikro. Kenaikan biaya tersebut dipicu pertumbuhan kredit mikro yang direstrukturisasi.
BRI mencetak laba bersih konsolidasian periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik Rp 13,67 triliun per kuartal I-2025. Laba ini turun 13,92% secara tahunan (year on year/YoY), dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp 15,88 triliun.
Meski begitu, emiten bank pelat merah itu sepanjang Januari hingga Maret 2025 mampu menyalurkan kredit senilai Rp 1.373,66 triliun. Jumlah ini naik sekitar 5,2% dibandingkan posisi Maret 2024 yang tercatat Rp 1.308,65 triliun. Kredit ke sektor UMKM mendominasi penyaluran dengan nilai Rp 1.126,02 triliun, naik 3,4% YoY.

