Saham Tambang Ini (NICL) Melesat 226% dalam Sebulan, Ternyata Ada Fakta Menarik Berikut
JAKARTA, investortrust.id – Saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) berhasil cetak lompatan harga mengesankan dalam sebulan terakhir lebih dari 226% menjadi Rp 1.010. Ternyata kinerja keuangan emiten ini melesat sepanjang kuartal I-2025.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham NICL telah melambung dari level Rp 302 pada penutupan 8 April menjadi Rp 1.010 pada perdagangan intraday sesi I, Jumat (9/5/2025). Dengan demikian saham ini telah melesat sebanyak 234,43% dalam sebulan terakhir.
Baca Juga
4 Saham Properti Ini Dipimpin CTRA Direkomendasikan Beli, Begini Potensi Penguatannya
Bahkan, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan eksplorasi nikel ini telah melesat sebanyak 284,46% sepanjang year to date (ytd). Sedangkan penguatan dalam setahun telah mencapai 606%.
Lalu, Apa yang memicu lompatan harga tersebut? Berdasarkan data, perseroan ternyata menorehkan lompatan kinerja keuangan pesat kuartal I-2025. Pendapatan melesat dari Rp 116,79 miliar menjadi Rp 543,91 miliar pada kuartal I-2025.
Kenaikan tersebut berdampak terhadap peningkatan pesat laba kotor dari Rp 43,29 miliar menjadi Rp 291,81 miliar. Laba usaha perseroan juga membumbung tinggi dari Rp 19,56 miliar menjadi Rp 251,91 miliar.
Seiring dengan kenaikan tersebut, laba bersih periode berjalan NICL melesat 1.418% dari Rp 12,72 miliar menjadi Rp 193,13 miliar. Laba per saham juga melesat drastic dari Rp 1,15 menjadi Rp 18,13 per saham.
Baca Juga
Antam (ANTM) Akhirnya Terjungkal, tapi Asing Tetap Borong, Tren Penguatan Berakhir?
Tak hanya lompatan kinerja, Christopher Sumasto Tjia selaku pengendali ternyata agresif menambah saham NICL dalam beberapa pekan terakhir. Christopher membeli sebanyak 6,36 juta saham NICL dengan harga Rp 550 pada 28 April, 1,81 juta saham NICL dengan harga Rp 530 per saham pada 29 April, dan kembali membeli sebanyak 1,64 juta saham NICL dengan harga Rp 745 pada 5 Mei 2025.
Alhasil total saham NCIL yang dimiliki Christopher secara langsung bertambah menjadi 27,52 juta atau 0,249% saham.
Sedangkan berdasarkan data registrasi pemegang saham, PT Pam Metalindo bertindak sebagai pengendali dengan kepemilikan 43,23% saham. Sisanya dikuasai PT Artha Perdana sebanyak 28,82% dan investor public 27,95% saham.

