XLSmart (EXCL) Bidik Dominasi Pasar Indonesia Timur, Ini Alasannya!
JAKARTA, investortrust.id - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) menargetkan kawasan Indonesia Timur sebagai fokus utama ekspansi bisnisnya. Perusahaan hasil merger XL Axiata dan Smartfren ini akan memperluas layanan serta mempercepat transformasi digital di wilayah tersebut.
Presiden Direktur & CEO XLSmart, Rajeev Sethi, menyebut wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menyimpan potensi pasar yang besar dan beragam.
“East Region memiliki potensi pasar yang sangat besar dan beragam. Kami berkomitmen memperluas jangkauan dan kualitas layanan, termasuk melalui integrasi jaringan dan distribusi dari XL Axiata dan Smartfren,” ujar Rajeev dikutip dari keterangan resmi, Senin (5/5/2025).
Strategi ini diyakini akan memperkuat posisi XLSmart di pasar kawasan timur Indonesia. Perusahaan juga memastikan tetap mempertahankan tiga merek Utama (XL, AXIS, dan Smartfren) dengan segmentasi pelanggan yang berbeda, mulai dari segmen premium hingga value seekers.
Baca Juga
Persaingan Sengit Telkomsel, Indosat, dan XLSmart, Siapa Paling Memikat?
Tak hanya layanan mobile broadband, XLSmart berencana akan memperkuat inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) dan Fixed Broadband (FBB), serta memperluas cakupan infrastruktur fiber optik dan jaringan 4G, terutama di wilayah suburban dan rural.
Selain infrastruktur teknis, perusahaan juga akan memperkuat kehadiran fisik lewat pengembangan pusat layanan pelanggan seperti XL Center, Galeri Smartfren, dan outlet mitra yang tersebar di berbagai titik strategis di Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.
“Kami juga terus membangun kolaborasi aktif dengan pemerintah daerah, sekolah, pondok pesantren, universitas, dan pelaku UMKM untuk mempercepat transformasi digital di berbagai daerah,” tambah Rajeev.
Saat ini, XLSmart tercatat memiliki basis pelanggan lebih dari 94,5 juta dengan pangsa pasar nasional mencapai 25%. Pendapatan proforma perusahaan diproyeksikan menyentuh Rp 45,8 triliun. XLSmart menargetkan diri menjadi operator paling dicintai di Indonesia pada tahun 2027.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) mewajibkan XLSmart untuk memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan pemerintah. Perusahaan diminta untuk meningkatkan kecepatan internet hingga 16% pada tahun 2029.
Baca Juga
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berharap kehadiran XLSmart dapat menyehatkan industri layanan telekomunikasi. Langkah ini sekaligus mempercepat transformasi digital sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Sekali lagi ini diharapkan untuk penyehatan industri ke depan dalam kerangka membangun sebuah ekosistem atau transformasi digital sesuai amanah Presiden yang tentu kita harapkan bisa lebih baik ke depan dan juga sekali lagi inklusif atau merata," kata Meutya. (C-13)

