Laba BRI (BBRI) Capai Rp 13,67 Triliun di Kuartal I, Kredit Tembus Rp 1.373,66 Triliun
JAKARTA, investortrust.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencetak laba bersih konsolidasian periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik Rp 13,67 triliun per kuartal I 2025. Laba ini turun 13,92% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp 15,88 triliun.
Meski begitu, emiten bank pelat merah itu sepanjang Januari hingga Maret 2025 mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 1.373,66 triliun. Jumlah ini naik sekitar 5,2% dibandingkan posisi Maret 2024 yang tercatat Rp 1.308,65 triliun. Kredit ke sektor UMKM mendominasi penyaluran dengan nilai Rp 1.126,02 triliun, naik 3,4% YoY.
Mengacu laporan keuangan yang diterbitkan, Rabu (30/4/2025) nampak bahwa kualitas kredit BRI tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tercatat 2,97%. Sementara rasio pencadangan atau NPL coverage sebesar 200,60%.
Adapun penurunan laba nampaknya dipicu oleh kenaikan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) yang sebesar 14,58% jadi Rp 12,27 triliun. Selain itu adanya kenaikan pencadangan untuk mengantisipasi kerugian dari kredit yang disalurkan perusahaan sebesar 0,84% menjadi Rp 81,57 dari sebelumnya Rp 80,89 triliun. Ditambah pendapatan bunga BRI yang mengalami penurunan 1,51% menjadi Rp 49,83 triliun, dari Rp 50,6 triliun YoY.
Baca Juga
Berkat Link UMKM BRI Pengusaha Ini Mampu Naik Kelas, Kembangkan Produk dan Perluas Skala Usaha
Namun demikian, beban bunga terkikis 0,88% menjadi Rp 13,98 triliun dari Rp 14,11 triliun. Sementara pendapatan bunga bersih BRI mencapai Rp 35,85 triliun dari Rp 36,49 triliun setahun sebelumnya.
Adapun, marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) BRI 6,28% dari 6,71%. Sementara rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI yakni 86,58% dari sebelumnya 83,78%.
Kemudian, penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK mencapai Rp 1.421,60 triliun. Naik tipis 0,4% dibandingkan kuartal I 2024 yang sebesar Rp 1.416,21 triliun. Dana murah atau current account saving account (CASA) menyumbang Rp 934,9 triliun, setara 65,8% dari total DPK.
Baca Juga
Kisah Sukses UMKM "Bali Nature" yang Go Internasional Setelah Mendapat Sentuhan Pemberdayaan BRI
Rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) sebesar 86,03%. Sementara rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada di level 24,03%.
Aset BRI juga mengalami kenaikan di tiga bulan pertama tahun ini. Hingga akhir Maret 2025, total aset tercatat Rp 2.098,23 triliun. Naik 5,5% dari posisi Maret 2024 yang sebesar Rp 1.989,07 triliun.

