Pengembang Ini (CTRA) Pertahankan Lompatan Laba, Nilainya Segini di Kuartal I-2025
JAKARTA, investortrust.id – PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berhasil pertahankan pertumbuhan kinerja keuangan dengan kenaikan laba bersih menjadi Rp 668,63 miliar pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 527,63 miliar.
Rilis kinerja keuangan CTRA mengungkap bahwa peningkatan pesat laba terdorong kenaikan pendapatan dari Rp 2,31 triliun menjadi Rp 2,73 triliun. Beban pokok penjualan dan beban langsung naik dari Rp 1,13 triliun menjadi Rp 1,33 triliun. Alhasil laba kotor meingkat dari Rp 1,17 triliun menjadi Rp 1,40 triliun.
Baca Juga
Ciputra (CTRA) Raup Marketing Sales Terbesar sepanjang Masa, Sahamnya Direkomendasi beli!
Ciputra Development (CTRA) juga mencatatkan peningkatan laba usaha dari Rp 786,19 miliar menjadi Rp 935,36 miliar. Kenaikan didukung pertumbuhan laba kotor dan keberhasilan perseroan dalam mengendalikan biaya.
Peningkatan tersebut menjadikan total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas CTRA menjadi Rp 660,40 miliar pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 527,63 miliar. Laba per saham naik dari Rp 26 menjadi Rp 36 per saham.
Sepanjang 2024, Ciputra (CTRA) torehkan kenaikan penjualan marketing (marketing sales) property hingga cetak rekor tertinggi Rp 11 triliun tahun 2024. Angka tersebut menunjukkan kenaikan dari realisasi tahun 2023 mencapai Rp 10,2 triliun.
Baca Juga
Analis: Merger Layanan ODS GOTO dengan Grab Jadi Pilihan Terbaik, Ini Alasannya
Realisasi tersebut sudah sesuai dengan target yang ditetapkan manajemen CTRA awal tahun 2024 berkisar Rp 11 triliun. “Keberhasilan CTRA merealisasikan marketing sales sesuai target mendorong kami untuk mempertahankan rekomendasi beli saham CTRA dengan target harga Rp 1,700,” tulis analis Mandiri Sekuritas Robin Sutanto dan Danif Nouval Esfandiari.
Meski menunjukkan pertumbuhan sesuai target, CTRA mencatatkan marketing sales kuartal IV-2024 lebih rendah dari realisasi kuartal III-2024 dan kuartal IV-2023. Angkanya hanya mencapai Rp 2,3 triliun. Sebesar Rp 716 miliar dari marketing sales tersebut disumbangkan penjualan rumah yang mendapatkan insentif pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN).

