Pengembang Kota Deltamas (DMAS) Bagikan Dividen Rp 1,4 Triliun, Nilainya Lebih Besar dari Laba 2024
JAKARTA, investortrust.id - PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), perusahaan property pengembang kawasan industry terpadu Kota Deltamas, menetapkan dividen tunai tahun buku 2024 Rp 1,4 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 29 per saham.
Manajemen DMAS melalui keterangan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/4/2025), menyebutkan bahwa pembagian dividen jumbo tersebut telah disetujui rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar di Jakarta, 28 April.
“Dividen tunai tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham pada 20 Mei 2025,” tulis Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS Tony Suwanto di Jakarta, hari ini.
Baca Juga
Perseroan mengungkap cum dividen di pasar regular dan tunai akan dilaksanakan pada 7 Mei 2025. Sedangkan pembayaran dividen diputuskan pada 20 Mei 2025.
Selain pembagian dividen, RUPS mengangkat kembali dewan direksi dan komisaris DMAS. Hongky Jeffrey Nantung tetap menjabat sebagai direktur utama dan Muktar Widjaja menjabat sebagai presiden komisaris perseroan.
Sebelumnya, Puradelta Lestari (DMAS) menargetkan peningkatan prapenjualan atau marketing sales property menjadi Rp 1,81 triliun tahun 2025. Angkan tersebut lebih rendah dari raihan tahun 2024 mencapai Rp 1,87 triliun. Sedangkan hingga kuartal I-2025, DMAS telah berhasil torehkan marketing sales Rp 466 miliar atau setara dengan 26% dari target tahun ini.
Tondy Suwanto mengatakan, target marketing sales tersebut diharapkan bersumber dari penjualan sektor industri, produk komersial, maupun hunian di Kota Deltamas. Target tersebut juga sudah didasarkan pada beberapa pertimbangan.
Baca Juga
Sekuritas Ini Pertahankan Beli Saham Puradelta (DMAS), Begini Analisanya
“Target prapenjualan Rp 1,81 triliun tahun 2025 merupakan target konservatif moderat dengan mempertimbangkan hal-hal seperti tingkat pertumbuhan ekonomi nasional dan situasi geopolitik dunia,” ujarnya.
Target marketing sales tersebut telah mempertimbangkan permintaan lahan industri seluas 90 hektare yang sudah diterimas perseroan. Permintaan lahan industri tersebut masih didominasi oleh segmen Data Center, selain sektor lain seperti FMCG, Chemical, dan lainnya.
Tahun 2024, DMAS membukukan kenaikan pendapatan usaha dari Rp 192 triliun menjadi Rp 2,03 triliun. Laba usaha juga naik dari Rp 1,07 triliun menjadi Rp 1,14 triliun. Laba pemilik entitas induk naik dari Rp 1,21 triliun menjadi Rp 1,33 triliun.

