Laba BSI (BRIS) Naik 10%, Capai Rp 1,87 Triliun di Kuartal I
JAKARTA, investortrust.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membukukan laba Rp 1,87 triliun di kuartal I 2025. Jumlah itu naik 10% secara tahunan (year on year/YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,7 triliun.
Mengacu laporan keuangan yang diterbitkan Rabu (30/4/2025), peningkatan laba bersih ini mampu mendorong laba bersih per saham BSI meningkat sebesar 10,05%, dari Rp 37,01 per saham pada kuartal I 2024 menjadi Rp 40,73 per saham di kuartal I 2025.
Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil. Adapun pendapatan BSI setelah distribusi bagi hasil tercatat Rp 4,77 triliun, naik 9,02% YoY.
Baca Juga
Di Ajang GIFS 2025, BSI Sebut Peran Ekonomi Syariah Penting untuk Dorong Ekonomi RI
BSI tetap menjalankan fungsi intermediasinya dengan portofolio pembiayaan senilai Rp 286,59 triliun. Pertumbuhan pembiayaan BSI diikuti dengan kualitas yang terjaga. Rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross sebesar 1,88% dan NPF net sebesar 0,51%.
Seiring pendapatan setelah distribusi bagi hasil, beban operasional lainnya-bersih juga naik 8,33% menjadi Rp 2,29 triliun pada kuartal I 2025, dari Rp 2,11 triliun pada periode yang sama tahun 2024. Meski begitu, laba operasional BSI tetap tumbuh 9,67% dari Rp 2,26 triliun menjadi Rp 2,48 triliun pada kuartal I 2025.
Baca Juga
BSI Targetkan Volume Transaksi BEWIZE Bisa Tembus Rp 600 Triliun di 2025
Laba perseroan antara lain ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp 35,85 triliun. Capaian ini berkurang 1,75% ketimbang Rp 36,49 triliun per Maret 2024.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) bank syariah terbesar nasional itu senilai Rp 319,34 triliun. Di mana, per 31 Maret 2025 dana simpanan wadiah mengalami kenaikan 0,74% dari Rp 74,42 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp 74,97 triliun. Dana simpanan wadiah ini berasal dari giro dan tabungan masing-masing sebesar Rp 19,02 triliun dan Rp 55,91 triliun.
Sedangkan dana investasi non profit sharing turun 3,42% dari Rp 253,027 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp 244,364 triliun per 31 Maret 2025. Dana ini berasal dari giro, tabungan dan deposito masing-masing Rp 38,73 triliun, Rp 80,94 triliun dan Rp 124,684 triliun.
Lebih lanjut, total aset BSI tercatat Rp 400,88 triliun, turun 1,89% dari Rp 408,61 triliun per 31 Desember 2024. Adapun total ekuitas BSI tumbuh 4,16% dari Rp 45,04 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp 46,91 triliun per 31 Maret 2025 dan total liabilitas turun 2,64% dari Rp 363,57 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp 353,96 triliun per 31 Maret 2025.

