Jelang Rilis Kinerja Kuartal I-2025, Saham GOTO Melesat hingga Diborong Pemodal Asing
JAKARTA, investortrust.id – Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menunjukkan tren penguatan jelang rilis laporan kinerja keuangan kuartal I-2025. Tak hanya itu, pemodal asing terpantau mulai rajin mengoleksi saham GOTO.
Berdasarkan data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO ditutup naik 5% ke Rp 84 per saham pada perdagangan hari terakhir pekan lalu atau Jumat (25/4/2025). Bahkan, dalam lima hari perdagangan terakhir, saham GOTO telah melesat 6,32% menjadi Rp 84.
Sedangkan jelang penutupan sesi I perdagangan saham BEI, Selasa (29/4/2025), saham GOTO melesat sebanyak 3,66% menjadi Rp 85. Bahkan, saham teknologi terbesar di Tanah Air ini semapt menyentuh level Rp 86.
Baca Juga
Selain mencatatkan penguatan harga mengesankan dalam sepekan terakhir, investor asing terpantau merealisasikan pembelian bersih (net buy) saham sekitar Rp 23,46 miliar dalam dua hari terakhir. Net buy tersebut berbanding terbalik dengan nilai transaksi investor asing di BEI yang masih jual bersih.
Bloomberg menunjukkan bahwa investor global seperti State Street Corporation dan BlackRock terpantau menambah kepemilikan saham GOTO. Perlu diketahui keduanya merupakan perusahaan investasi dengan aset kelolaan terbesar di dunia.
“Meskipun kondisi ekonomi makro cukup menantang dengan adanya tarif resiprokal AS serta adanya peluang faktor musiman di kuartal I, kinerja GOTO berpotensi masih akan solid di triwulan pertama tahun ini dan on-track untuk capai pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan Rp1,4 triliun - Rp1,6 triliun untuk keseluruhan tahun 2025” ujar Sarkia Adelia analis Panin Sekuritas.
Menurutnya, di tengah adanya peluang perbaikan kinerja ini, wajar jika para ‘fund manager’ global mulai mengakumulasi kembali saham GOTO yang sempat tertekan serta sempat dilepas oleh investor asing saat kondisi pasar bergejolak.
Baca Juga
Pemberian Rumah Subsidi untuk Mitra Gojek (GOTO) Harus Transparan dan Tepat Sasaran
“Pasar sudah mulai tenang, IHSG rebound dan ada peluang momentum perbaikan profitabilitas GOTO di triwulan pertama, wajar saja kalau asing mulai mengoleksi saham GOTO karena memang secara size market cap dan likuiditas paling memenuhi kriteria mereka” tambahnya.
Sarkia memperkirakan unit bisnis Fintech dan On-Demand Services (ODS) GOTO tetap tumbuh baik dari sisi pendapatan maupun profitabilitas seiring dengan berbagai inisiatif produk, layanan hingga strategi manajemen risiko yang berhati-hati yang dijalankan oleh Perseroan.
“Inovasi di ODS seperti layanan premium, program subscription, merchant funded promotion, special delivery fleet hingga program subscription tidak hanya akan mendongkrak pertumbuhan top-line dan monetisasi tetapi juga meningkatkan marjin. Sementara penyaluran pinjaman baik melalui BNPL maupun tunai yang berhati-hati memastikan kualitas aset terjaga dan profitabilitas fintech semakin membaik” pungkasnya.
Baca Juga
Tak hanya itu, sejumlah perusahaan sekuritas juga memberikan update target harga saham untuk GOTO. JPMorgan menetapkan rekomendasi overweight atau setara buy untuk saham GOTO dengan target harga Rp 95 per saham. KB Valbury Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp 110 per saham dan Macquarie dengan rekomendasi outperform yang juga setara buy dengan target harga Rp 105 per saham.
Saat ini konsensus analis masih dominan dengan rekomendasi beli saham GOTO dengan detail 77% memberikan rekomendasi beli dan 23% hold serta tidak ada yang merekomendasikan jual. Rata-rata target harga yang ditetapkan untuk 12 bulan ke depan berada di Rp 100 per saham.

