Pengusaha Sawit Nilai Harga CPO Terlalu Tinggi, Khawatir Apa?
JAKARTA, investortrust.id - Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengkhawatirkan harga minyak sawit mentah atau crude pal oil (CPO) yang kian melonjak. Pasalnya, ia menilai akan berpengaruh negatif terhadap permintaan atau volume ekspor CPO Indonesia.
Ia menjelaskan, harga CPO sudah menyentuh Rp 13.000 per kilogram (kg) atau sudah sangat tinggi. Sahat Sinaga menilai harga CPO lebih baik hanya sekitar Rp 12.000 per kilogram.
"Harga CPO udah ketinggian itu, salah itu bikin harga tinggi-tinggi. Harusnya Rp 12.000 (per kg) sudah cukup," ucap Sahat saat ditemui di kawasan JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (14/05/2025).
Ia menjelaskan, harga CPO sudah menyentuh Rp 13.000 per kilogram (kg) atau sudah sangat tinggi. Sahat Sinaga menilai harga CPO lebih baik hanya sekitar Rp 12.000 per kilogram.
"Harga CPO udah ketinggian itu, salah itu bikin harga tinggi-tinggi. Harusnya Rp 12.000 (per kg) sudah cukup," ucap Sahat saat ditemui di kawasan JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (14/05/2025).
Harga Minyak Lain Murah?
Jika merujuk pada data Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menetapkan harga referensi (HR) CPO untuk Mei 2025, harga turun ke US$ 924,46/ metric tonne (MT). Nilai tersebut turun 3,86% atau sebesar US$ 37,07 dibandingkan April dengan HR US$ 961,54/MT.
Harga referensi CPO pada Mei 2025 per kilogram masih menyentuh Rp 13.866 per kilogram, bila menggunakan asumsi nilai tukar rupiah ke dolar sebesar Rp 15.000. Sedangkan hari ini, kurs rupiah sudah sekitar Rp 16.545 per dolar AS.
Harga referensi CPO pada Mei 2025 per kilogram masih menyentuh Rp 13.866 per kilogram, bila menggunakan asumsi nilai tukar rupiah ke dolar sebesar Rp 15.000. Sedangkan hari ini, kurs rupiah sudah sekitar Rp 16.545 per dolar AS.
Menurut Sahat, harga CPO lebih baik lebih rendah, sehingga bisa meraup permintaan atau volume penjualan atau ekspor yang lebih tinggi. Apalagi kini CPO bersaing dengan minyak nabati lain yang ada yang harganya lebih rendah.

