main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. macro

Surplus Perdagangan Menipis, Sri Mulyani Ungkap Dampak Perang Tarif Trump Bikin Ekspor Lesu

 

JAKARTA, investortrust.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut pemberlakuan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendorong perlambatan perdagangan antarnegara. Kondisi inil yang membuat surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 menipis, yaitu hanya US$ 160 juta.

 

"Iya, kejadian yang dilakukan di AS dari April kan, dampaknya terlihat di April dan Mei ini," kata Sri Mulyani saat di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6/2025).

 

Sri Mulyani menjelaskan bahwa pengumuman Liberation Day di AS pada April 2025 masih "tertolong" dengan adanya beberapa proses pengkapalan komoditas. Namun, pemberlakuan tarif resiprokal itu akan sangat terasa dampaknya pada Mei 2025.

 

"Kalau di April masih diumumkan shipment sudah jalan, kita lihat bulan Mei dampak di seluruh dunianya," ujar dia.

 

Indikasi itu mulai terlihat dengan penurunan impor AS dari kondisi sebelumnya. "Jadi ekspor ke AS turun, ekspor ke berbagai negara juga turun. Jadi memang akan terasa terlihat," ucap dia.

 

Untuk mengatasi rembesan dampak tersebut, Menkeu berujar, pemerintah mengeluarkan mitigasi, berupa paket stimulus ekonomi. Diharapkan, paket stimulus itu akan mendorong konsumsi domestik di dalam negeri sebagai antisipasi dampak tarif resiprokal yang meluas hingga Juli 2025.

 

"Paket stimulus ini dengan penekanan bisa dilakukan di Juni atau Juli karena akan terasa sekali dampaknya," ucap dia.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada April 2025 sebesar US$ 20,74 miliar atau naik secara year on year 5,76%, dibandingkan April 2024. Impor pada April 2025 sebesar US$ 20,59 miliar atau naik secara year on year 21,84%, dibandingkan April 2024. Dengan demikian, neraca perdagangan RI tercatat surplus beruntun selama 60 bulan.


“Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan mencapai US$ 0,16 miliar pada April 2025. Ini turun dibanding surplus pada Maret 2025,” kata Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini di Jakarta, Senin (02//06/2025). 



https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1748841926/investortrust-bucket/images/1748841930279.jpg
Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan mencapai US$ 0,16 miliar pada April 2025. 



Baca Juga

Indeks Dolar Melemah Dorong Kurs Rupiah Menguat Senin



Ditopang Surplus Nonmigas

Surplus pada April 2025 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu sebesar US$ 1,51 miliar. Komoditas utama penopang utamanya yaitu bahan bakar mineral atau batu bara; lemak dan minyak hewani atau nabati (mayoritas minyak sawit); serta besi dan baja.

 

“Pada saat yang sama (April 2025), neraca perdagangan migas tercatat defisit. Defisitnya mencapai US$ 1,35 miliar,” ujar dia.

 

Ia menuturkan, komoditas yang mengakibatkan defisit pada perdagangan migas utamanya hasil minyak. Selain itu, minyak mentah.

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1748845183/investortrust-bucket/images/1748845188376.jpg
Pada April 2025, neraca perdagangan migas tercatat defisit. Defisitnya mencapai US$ 1,35 miliar. 

 

Impor Nonmigas April Melonjak

Pudji juga menjelaskan, pada April 2025, total nilai impor mencapai US$ 20,59 miliar. Impor melonjak 21,84% secara tahunan.

"Nilai impor migas sebesar US$ 2,52 miliar atau turun 15,57% secara tahunan. Namun, impor nonmigas melonjak drastis 29,86% secara tahunan pada April 2025, menjadi US$ 18,07 miliar," ungkap Pudji. 

Kenaikan impor nonmigas terjadi pada seluruh barang menurut penggunaan. Impor barang konsumsi naik 18,46% secara tahunan dengan nilai US$ 1,7 miliar, bahan baku penolong naik 18,93% secara tahunan dengan nilai US$ 14,97 miliar, dan barang modal naik 36,28% secara tahunan dengan nilai sebesar US$ 3,91 miliar.

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1748845018/investortrust-bucket/images/1748845020788.jpg
Surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu sebesar US$ 1,51 miliar. 
 

 

Surplus Kumulatif, Januari-April 

Secara kumulatif, Januari-April 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus US$ 11,07 miliar. Surplus sepanjang periode ini ditopang oleh perdagangan komoditas nonmigas, yaitu sebesar US$ 17,26 miliar. Sementara, perdagangan komoditas migas masih mengalami defisit sebesar US$ 6,19 miliar.

 

Berdasar mitra dagang, baik migas dan nonmigas, negara penyumbang surplus terbesar yaitu Amerika Serikat (AS) US$ 5,44 miliar. Berikutnya India sebesar US$ 3,98 miliar dan Filipina sebesar US$ 2,92 miliar.

Sementara itu, negara penyumbang defisit terdalam secara kumulatif yaitu Cina sebesar US$ 6,28 miliar. Berikutnya adalah Singapura sebesar US$ 2,41 miliar, dan Australia senilai US$ 1,75 miliar.

 

Baca Juga

Indonesia Berbalik Deflasi 0,37% Mei 2025

 

BERITA TERKAIT

  • Surplus Perdagangan Menipis, Sri Mulyani Ungkap Dampak Perang Tarif Trump Bikin Ekspor Lesu

    03/06/2025, 03.01 WIB
  • Sri Mulyani Lapor ke Prabowo soal Sekolah Rakyat dan Negosiasi Tarif Trump 

    30/04/2025, 08.23 WIB
  • Pasar Asia-Pasifik Bergerak Lesu, Investor Cermati Dampak Tarif Trump terhadap Laba Korporasi

    28/04/2025, 23.53 WIB
  • Ada Tarif Trump,  Perdagangan Indonesia Masih Surplus atas AS  

    02/06/2025, 09.53 WIB
  • Istana Sebut Penunjukkan Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai atas Usulan Sri Mulyani

    26/05/2025, 06.11 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss