Ada Tarif Trump, Perdagangan Indonesia Masih Surplus atas AS
JAKARTA, investortrust.id - Di tengah penerapan tarif oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada sejumlah negara penikmat surplus perdagangan, Indonesia masih mencatatkan surplus perdagangan pada neraca perdagangan kedua negara di periode April 2025.
Disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS), pada April 2025 Indonesia masih mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$ 1,12 miliar.
“Total nilai surplus perdagangan dengan AS pada April 2025 ini sebesar US$ 1,12 miliar,” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, di kantornya, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Pudji mengatakan surplus ini didapat dari selisih total nilai ekspor Indonesia ke AS sebesar US$ 2,08 miliar, dibandingkan nilai impor Indonesia dari AS yang sebesar US$ 960 juta.
Pudji juga menyampaikan, sepanjang periode Januari-Maret 2025, total neraca perdagangan Indonesia dengan AS tercatat sebesar US$ 4,32 triliun. Angka ini terdiri atas nilai ekspor sebesar US$ 7,3 miliar dan nilai impor sebesar Rp 2,98 miliar.
Baca Juga
Beruntun 59 Bulan, Surplus Perdagangan Naik Tembus US$ 4,33 Miliar Maret
Sejumlah produk utama yang mengisi daftar ekspor ke negeri Paman Sam di antaranya, mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian dan aksesorisnya, alas kaki, pakaian dan aksesorisnya, lemak dan minyak hewan/nabati, serta perabotan dan alat penerangan. Sedangkan komoditas impor nonmigas yang masuk ke Indonesia yaitu mesin/peralatan mekanis dan bagiannya, biji dan buah mengandung minyak, mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya, ampas dan sisa industri makanan, serta instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis.
Total nilai perdagangan nonmigas selama periode Januari-Maret 2025 tercatat sebesar US$ 9,49 miliar.
Sementara total nilai perdagangan migas Januari-Maret 2025 yaitu US$ 798,3 juta. Tidak ada komoditas yang diekspor pada periode ini, namun impor yang masuk ke Indonesia berupa minyak mentah dan hasil minyak.

