Sebanyak 20,32% Lahan Persawahan Masuki Masa Panen di April 2025
JAKARTA, investortrust.id - Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyebut sebanyak 20,32% lahan pertanian padi telah memasuki masa panen. Angka ini turun jika dibandingkan April 2024 yang sebesar 22,06%.
Sementara itu sekitar 34,26% lahan pertanian untuk budidaya tanaman padi sedang ditumbuhi tanaman padi atau standing crops pada fase vegetatif awal dan akhir. Untuk fase vegetatif awal tercatat sebesar 12,88% dan vegetatif akhir sebesar 7,54%.
“Dan fase generatif sebesar 13,83%” kata Pudji, di kantornya, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Pudji menjelaskan tanaman padi fase generatif umumnya akan dipanen sebulan ke depan. Kemudian, untuk fase vegetatif akhir akan dipanen pada dua bulan ke depan.
“Dan untuk fase vegetatif awal akan dipanen tiga bulan ke depan,” jelas dia.
Baca Juga
Stok Beras Capai 4 Juta Ton, Pengamat Soroti PR Besar Bulog Soal Peyaluran
Seiring masifnya panen padi pada Maret 2025, Pudji menjelaskan fase standing crop mulai berangsur turun.
Pada April 2025, BPS memproyeksikan luas panen padi 1,65 juta hektare (ha) atau mengalami penurunan sebesar 3,22% dibandingkan April 2024 yang sebesar 1,71 juta ha.
“Sementara itu, potensi panen padi hingga Mei-Juli 2025 diperkirakan mencapai 2,64 juta ha atau mengalami penurunan 0,04 juta ha atau -1,66% dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata dia.
Dengan demikian, luas panen padi dari Januari-Juli 2025, diperkirakan akan mencapai 7,14 juta ha atau meningkat seluas 0,88 juta ha. Angka tersebut naik 14,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sejalan dengan luas panen padi, produksi padi pada April 2025, diperkirakan mencapai 9,09 juta ton gabah kering giling (GKG) atau turun -2,68% dibandingkan April 2024 yang sebesar 9,34 juta ton GKG.
Sementara potensi produksi GKG Mei-Juli 2024 diperkirakan mencapai 13,44 juta ton GKG. Angka ini turun 0,20 juta ton GKG atau turun -1,47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Produksi sepanjang Januari-Juli 2025, diperkirakan akan mencapai 37,77 juta ton GKG atau meningkat 4,91 juta ton GKG atau 14,93% dibandingkan periode yang sama 2024,” ujar dia.
Melihat kondisi itu, produksi beras pada periode April 2025 diproyeksikan turun 5,23 juta ton atau turun -2,68% periode April 2024. Adapun potensi produksi beras Mei-Juli 2025 mencapai 7,75 juta ton atau turun 0,11 juta ton dibandingkan periode yang sama 2024.
“Dengan demikian produksi beras sepanjang Januari hingga Juli 2025 diperkirakan akan mencapai 21,76 juta ton atau mengalami peningkatan 2,83 juta ton atau 14,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata dia.

