Ekspor Minyak Sawit Indonesia Kuasai Dunia, Capai 55,87%
JAKARTA, investortrust.id - Ekspor minyak sawit Indonesia menguasai dunia, mencapai sekitar 28,6 juta ton atau 55,87% dari ekspor global pada 2024. Produksi RI juga kokoh mendominasi, mencapai 48,4 juta ton atau 59,28% dari produksi dunia.
"Indonesia bersama negara anggota CPOPC yang lain menguasai 84,14% produksi minyak sawit global. Kami juga menguasai 87,71% ekspor global," kata Sekretaris Jenderal CPOPC periode 2022–2025 Dr Rizal Affandi Lukman dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta, Rabu 28 Mei 2025 malam.
Baca Juga
Danantara Dapat Hasilkan Dividen Rp 163 Triliun/Tahun, Investasi dan Perdagangan Ditingkatkan
Negara-negara anggota Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) mengukuhkan dominasi signifikan dalam industri minyak sawit global, dengan total produksi mencapai 68,7 juta ton. Ini setara dengan 84,14% dari total produksi global yang berjumlah 72,6 juta ton, berdasarkan data Oil World Annual 2024 dan Oil World Monthly edisi Desember 2024.
Berdasarkan catatan negara-anggota CPOPC, Indonesia sebagai produsen terbesar menyumbang minyak sawit 48,4 juta ton. Malaysia di posisi kedua sebanyak 18,6 juta ton, diikuti Papua Nugini 0,8 juta ton, Honduras 0,7 juta ton, dan Republik Demokratik Kongo 0,15 juta ton.
Dari sisi ekspor, anggota CPOPC menyumbang 87,71% dari total ekspor global, dengan volume mencapai 44,9 juta ton. Indonesia menjadi eksportir terbesar mencapai 28,6 juta ton, diikuti Malaysia 15,1 juta ton.
Penggunaan domestik oleh negara anggota tercatat 24,79 juta ton atau 30,33% dari total konsumsi global. Indonesia mendominasi penggunaan domestik sebanyak 20,1 juta ton, sementara Malaysia tercatat 4,2 juta ton.
Observer CPOPC
Sementara itu, negara-negara observer CPOPC seperti Kolombia menyumbang ekspor minyak sawit 1,8 juta ton, Ghana 0,6 juta ton, dan Nigeria 1,5 juta ton. Totalnya menyumbang total 3,9 juta ton produksi, atau 4,76% dari total global.
Ekspor dari kelompok negara pengamat ini hanya 0,7 juta ton atau 1,41% dunia. Sedangkan konsumsi domestiknya mencapai 4,6 juta ton atau 5,65% konsumsi global.
Baca Juga
Secara keseluruhan, negara-negara yang tergabung dalam CPOPC dan negara pengamat menguasai 88,9% produksi. Sedangkan pangsa ekspor mencapai 89,1% dan 36% konsumsi domestik minyak sawit dunia.
Izzana Salleh dari Malaysia yang kini menjadi sekretaris jenderal CPOPC yang baru mengatakan, pengaruh dan relevansi kebijakan CPOPC secara global meningkat secara signifikan. "Mengemban peran penting bersama Wakil Sekretaris Jenderal CPOPC (yang baru) Ibu Musdhalifah Machmud dari Indonesia, saya merasa terhormat untuk memimpin CPOPC di saat suara negara-negara produsen harus terdengar lebih kuat dari sebelumnya. Kami akan bekerja untuk memastikan bahwa minyak sawit, yang diproduksi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan oleh negara-negara anggota kami, diakui secara global sebagai kekuatan positif, yakni mendukung mata pencaharian rakyat, berkontribusi pada ketahanan pangan dan energi, serta mendorong aksi nyata iklim," kata Anggota Dewan Pengawas Malaysian Palm Oil Council (MPOC) dan pendiri Rise Human Capital.
Fokus CPOPC, lanjut dia, adalah memperkuat kolaborasi regional, menyelaraskan standar keberlanjutan, dan memperjuangkan hak-hak petani kecil dalam rantai nilai global. Lembaga kerja sama para produsen minyak sawit ini berkomitmen untuk terlibat lebih aktif dengan mitra di seluruh dunia, serta membangun kepercayaan melalui transparansi, sains, dan tanggung jawab bersama.

